Ahad 19 Feb 2017 16:28 WIB

Perang Narkoba Duterte, Saat Fajar Sering Ditemukan Jenazah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Penemuan Mayat (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penemuan Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ribuan umat Katolik Roma melakukan unjuk rasa di Ibu Kota Filipina, Manila pada Sabtu (18/2). Ini merupakan unjuk rasa yang paling besar menentang pembunuhan ekstra-yudisial dan upaya pemerintah untuk menerapkan kembali hukuman mati bagi para pelaku kriminal.

Unjuk rasa yang bernama "Berjalan untuk Kehidupan" ini digerakkan oleh  Catholic Bishops Conference of the Philippines (CBCP). Unjuk rasa dilakukan hanya sehari setelah gereja mengecam perang terhadap narkoba.

Presiden Catholic Bishops Conference of the Philippines (CBCP), Lingayen Dagupan Archbishop, Socrates Villegas mengatakan, pihaknya tak bisa membiarkan ini terus terjadi. Selain itu, saat ini jumlah pembunuh semakin meningkat.

"Sekarang, saat fajar tiba, kami sering menemukan jenazah di jalan-jalan atau di dekat tempat sampah. Padahal, saat  fajar menyingsing merupakan saat kita memulai kehidupan baru yang lebih baik, namun sekarang saat fajar tiba hanya ada tangis dan kesedihan," kata Villegas seperti dilansir Japan Times, Sabtu, (18/2).

Villegas sangat tegas dan berani menentang kebijakan perang terhadap narkoba Duterte. Ia memperingatkan bahayanya pemerintahan teror di tengah komunitas miskin.

Uskup Agung Manila, Luis Antonio Cardinal Tagle menyerukan agar memperkuat dan mempromosikan budaya dan gerakan nonkekerasan. Saat ini, kata dia, sudah jelas di Filipina sedang disebarkan budaya kekerasan dan ini harus dihentikan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement