REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT FWD Life Indonesia melakukan perluasan dengan membuka kantor pemasaran ke-8 di Batam, Kepulauan Riau. Langkah ini merupakan komitmen FWD Life dalam memperluas jangkauan pasar asuransi di wilayah Indonesia Barat. Batam merupakan wilayah strategis untuk mendukung FWD Life melakukan penetrasi produk dan layanan asuransi.
"Kehadiran kami di Batam sejalan dengan visi FWD Life yakni untuk mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi, dengan menyediakan pengalaman nasabah yang berbeda. produk yang mudah dipahami, dan didukung teknologi digital,"kata Presiden Direktur FWD Life Rudi Kamdani dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (19/2).
Rudi mengatakan, FWD Life telah mencatat pertumbuhan bisnis yang positif sejak 2014, sehingga memicu perusahaan untuk terus melakukan ekspansi di beberapa kota besar. Batam dinilai prospektif untuk memasarkan industri asuransi sebab memiliki jumlah penduduk yang besar, dan wilayah tersebut memiliki peran penting untuk menyokong pertumbuhan ekonomi.
Rudi menambahkan, tenaga agen yang terpercaya dan inovasi teknologi yang dimiliki oleh FWD Life dapat membantu proses berasuransi menjadi lebih mudah serta sederhana. "Dengan demikian, sejalan dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi asuransi terutama di Kepulauan Riau," kata Rudi.
Director & Chief Agency Officer FWD Life Hendra Thanwijaya mengatakan, sampai saat ini, FWD Life memiliki lebih dari 100 agen berlisensi khusus di kota Batam dan berencana untuk mengembangkan jumlah agen berlisensi sampai 500 agen berlisensi dalam waktu 1 tahun mendatang.
Selain itu, di Batam FWD Life juga telah memiliki jumlah anggota financial planner yang telah memiliki standar pengakuan internasional atas pencapaian luar biasa dalam profesi asuransi jiwa atau Million Dollar Round Table (MDRT) yang cukup baik.
Didukung dengan teknologi digital yang dimiliki oleh FWD Life, ruang gerak para agen akan sangat efektif untuk menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dalam berasuransi dengan proses lebih cepat, mudah dan sederhana.
Berdasarkan hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) yang mengungkapkan bahwa, penggunaan internet di Kepulauan Riau mencapai 19% dari total jumlah pengguna internet di wilayah Pulau Sumatera.
Ikuti Whatsapp Channel Republika