REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tingginya intensitas hujan sejak tiga hari terakhir di Kota Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan luapan Kali Bekasi. Tanah di pinggir kali terkikis sehingga terjadi longsor. Tujuh rumah warga yang berada di pinggir Kali Bekasi, RT 05,04, RW 02 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur terkena longsor.
Warga RT 05 yang terdampak longsor, Yani (68 tahun), mengatakan longsor terjadi Ahad (19/2) sekitar pukul 08.00 WIB. Rumahnya persis berada di pinggir Kali Bekasi. "Emak lagi nyari rongsok, pulang-pulang sudah longsor jam 08.00-an," ujar Yani, kepada Republika, Ahad (19/2).
Yani tinggal bersama suami, anak, dan beberapa cucunya. Total ada empat orang yang menghuni rumah berukuran 7 x 10 meter tersebut. Sang suami, yang sedang menderita stroke, dititipkan kepada kerabat dekat. Sementara, anak-anak dan cucunya masih bertahan di luar rumah bersama barang-barang rumah tangga.
Warga RT 05 ini mengaku waswas terjadi longsor susulan. Pasalnya, arus Kali Bekasi deras dan curah hujan diperkirakan masih tinggi. Baju-baju dan perabotan sudah dia kemasi siap untuk dibawa ke tenpat pengungsian. "Ngeri ini, makanya ibu enggak mau di dalam. Nanti malam pengen ngungsi ke pos RW. Baju-baju perabot sudah di luar semua," ujar Yani.
Nian (65 tahun), warga yang rumahnya hanyut dan terkena dampak paling parah dalam kejadian ini menuturkan, pada saat menjelang longsor, posisinya sedang berada di depan rumah. Tiba-tiba, tanah langsung bergoyang seperti ada gempa bumi.
Selang sesaat, rumahnya langsung hanyut terbawa arus kali. Sebagian perabot rumah tangga tidak dapat diselamatkan. Ia memperkirakan, kerugiannya mencapai Rp 100 juta. "Rumah langsung roboh dan hanyut ke kali, sebagian barang-barang juga ikut hanyut," ucap Nian.
Diperkirakan, rumah yang longsor masih bakal terus bertambah mengingat tingginya volume air Kali Bekasi. Sedikitnya, sepuluh warga mengungsi lantaran khawatir akan terjadi longsor susulan di rumah mereka. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.