REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tingginya intensitas hujan mengakibatkan kondisi tanah dan permukiman di pinggir Kali Bekasi rawan longsor terkikis luapan air. Sebanyak tujuh rumah di tepi Kali Bekasi, Jalan Mawar Raya RT 04/02, Kel Margahayu terkena longsor pada Ahad (19/2), satu di antaranya hanyut terbawa air.
Tanah yang longsor berkisar satu meter dari bibir sungai. Beberapa pohon roboh, termasuk sebatang pohon kelapa yang menimpa dapur rumah warga. Selain faktor derasnya arus Kali Bekasi, tanah di pinggir sungai itu rawan longsor karena kondisinya belum diturab.
Kepala UPTD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kecamatan Bekasi Timur, Idi Sutanto, yang mengunjungi lokasi, menjelaskan Kali Bekasi merupakan kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Kementerian PUPR. Pemkot Kota Bekasi hanya dapat mengusulkan. "Info dari balai besar, tahun 2016 sudah ada perencanaan dari BBWS Ciliwung Cisadane, tapi konstruksi baru akan dilakukan 2019 karena sampai 2018 masih konsen pada Kali Ciliwung," kata Idi Sutanto, kepada Republika, di lokasi longsor, Ahad (19/2).
Idi menjelaskan, rencananya setelah tahun 2018 baru akan diturab sekaligus dilakukan pelebaran terhadap Kali Bekasi. Dinas PUPR Kota Bekasi sudah sering mengusulkan, namun sampai 2018 mendatang program BBWS Ciliwung Cisadane masih fokus penanganan Kali Ciliwung.
Lanjut Idi, untuk sementara penanganan tanggap darurat di lokasi longsor tepi Kali Bekasi, Kelurahan Margahayu, akan dilakukan dengan memasang bronjong, berupa batu-batu dan kawat, yang dijajarkan di tepi sungai. Usai melakukan survei, ia akan melaporkan supaya dapat ditindaklanjuti secepatnya.
Kepala UPTD PUPR Bekasi Timur ini juga menjelaskan, pemerintah memang berencana melakukan pelebaran jalan di pinggir Kali Bekasi yang longsor tersebut. Saat ini sudah dilakukan pendataan terhadap warga yang akan terkena penggusuran, namun eksekusinya kemungkinan masih menunggu selepas tahun 2018.
"Kemarin memang rencana akan ada pembangunan folder dan jalan penghubung, tapi karena anggaran tidak cukup sehingga kita prioritaskan folder dan pompa. Jalan penghubung nantinya dari Jalan Hasibuan, lurus ke folder belakang pom bensin, sampai ke Jalan Mayor Oking," ujar Idi Sutanto.