REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebuah bom mobil meledak di sebuah pasar di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, Ahad (19/2). Puluhan orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri ini.
Bom menewaskan sekitar 39 orang dan melukai 50 warga lain. Ledakan tersebut terjadi beberapa hari setelah Somalia resmi memiliki presiden baru.
Seorang saksi mata, Abdulle Omar, mengatakan, pasar hancur akibat serangan bom bunuh diri itu. "Saya berada di toko ketika mobil masuk ke pasar dan meledak. Lalu saya melihat lebih dari 20 orang tergeletak di tanah. Sebagian besar dari mereka sudah mati, "katanya.
Kelompok pemberontak Islam yang memerangi pemerintah Somalia, Al Shahaab, belum mengklaim sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam ledakan ini. Al Shabaab diklaim mampu melakukan serangan yang semakin mematikan meski kehilangan sebagian wilayah kekuasaanya karena terdesak pasukan perdamaian Uni Afrika.
Bulan ini, Mohamed Abdullahi Mohamed, terpilih menjadi presiden Somalia. Mohamed diketahui memiliki dwi kewarganegaraan, yakni Somalia dan Amerika Serikat (AS).
Serangan bom pada Ahad menegaskan tantangan yang akan dihadapi presiden baru tersebut. Pelantikan presiden akan dilaksanakan pada Rabu (22/2). Mohamed akan mewarisi pemerintahan dengan kontrol terbatas pada wilayah Somalia setelah kehadiran Al Shahaab.