Jumat 17 Feb 2017 15:01 WIB

Menhub Minta Transhipment Tanjung Priok Mulai Jalan Maret 2017

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (7/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menuub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya meminta Pelindo II untuk bisa melakukan percepatan pembangunan dan perbaikan sistem untuk merealisasikan rencana Transhipment di Pelabuhan Tanjung Priok.

Budi menjelaskan, pada Maret mendatang ia berharap proses transhipment bisa mulai dilakukan di Tanjung Priok. Budi menjelaskan, nantinya pada pekan depan akan dikeluarkan keputusan berupa Surat Keputusan Menteri yang mengatur soal transhipment ini.

"Minggu depan saya putuskan. Harapannya, awal Maret proses Transhipment bisa berjalan di Tanjung Priok," ujar Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Jumat (17/2).

Budi menjelaskan, nantinya Pelabuhan Tanjung Priok akan mengelola proses transhipment dari pelabuhan Tanjung Mas, Pelabuhan Panjang dan Palembang. Ia mengatakan dengan realisasinya transhipment ini bisa memangkas ongkos produksi dan bongkar muat.

Sebelumnya, Menhub bercita-cita agar pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi transhipment terkemuka di Asia Tenggara. Hal tersebut diungkapkan sehubungan dengan konsep transhipment port yang sempat menjadi polemik.

Ia pun ingin mendorong Pelindo II sebagai hub untuk meningkatkan kapasitas dari enam juta menjadi 10 juta. "Selain itu juga perlu didorong kapal RORO untuk Panjang (Pelabuhan Panjang, Lampung), Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Lombok," ujar Budi.

Menurutnya, integrasi kapal RORO tersebut untuk membantu pengiriman logistik beberapa daerah terbaik dari dan ke Tanjung Priok. Tak hanya itu, konsep ini akan mendukung segmen tol laut sekitar Jawa. "Pengiriman via laut dengan kapal RORO dari Panjang (Lampung), Semarang, Surabaya, Bali dan Lombok lebih murah daripada via darat," ungkap dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement