Senin 20 Feb 2017 13:49 WIB

Rumah Warga 5 RW di Harapan Mulya Bekasi Terendam Banjir

Rep: Kabul Astuti/ Red: Nur Aini
Banjir di Kelurahan Harapan Mulya, Medansatria, Kota Bekasi. Ada 14 titik perumahan di Kota Bekasi yang tergenang banjir.
Foto: Republika/Kabul Astuti
Banjir di Kelurahan Harapan Mulya, Medansatria, Kota Bekasi. Ada 14 titik perumahan di Kota Bekasi yang tergenang banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga lima RW di Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, terendam banjir setinggi 70-80 centimeter. Banjir diakibatkan tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir, sehingga saluran air meluap dan air masuk ke rumah-rumah warga.

Warga RT 04/08 Kampung Buaran Jaya, Kelurahan Harapan Mulya, Eko Purwanto (33 tahun), mengatakan air naik sejak Ahad (19/2) sekitar pukul 04.00 WIB. Ketinggian air saat ini paling parah mencapai 70-80 centimeter, atau setinggi dada orang dewasa.

"Air naik pagi sekitar subuh jam 04.00 WIB. Air sudah masuk ke rumah warga, kurang lebih 30-40 centi. Di RT 05/08 yang paling parah tingginya sampai sedada orang dewasa sekitar 80 senti," kata Eko kepada Republika.co.id, Senin (20/2).

Air sudah naik sejak Ahad (19/2) dan tak kunjung surut hingga sekarang mengingat tingginya curah hujan yang mengguyur di Kota Bekasi. Sebagian warga yang rentan, seperti orang lanjut usia dan anak-anak sudah dievakuasi di Posko RT 5. Beberapa warga juga ada yang memilih mengungsi ke Kantor Kelurahan Harapan Mulya.

Menurut Eko, permukiman warga di RW 08 Kampung Buaran Jaya tersebut memang langganan banjir. Banjir terjadi bukan hanya setiap tahun, melainkan tiap musim penghujan atau ketika curah hujan tinggi. Volume air naik akibat intensitas hujan yang tinggi, sehingga tidak dapat tertampung di Kali Irigasi dan meluap ke permukiman.

"Rumah juga banjir. Barang-barang dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Sepeda motor dievakuasi di lapangan. Pengennya pindah dari sini. Sudah bosan, sudah sejak tahun 2006/2007 langganan banjir," ujar Eko.

Menurut Eko, mayoritas warga sebenarnya juga sudah menginginkan pindah dari tempat tersebut lantaran sering tergenang banjir tiap musim penghujan. Sejumlah bantuan mulai masuk, seperti mi instan dan nasi bungkus. Adapun logistik berupa selimut dan obat-obatan belum masuk.

Lurah Harapan Mulya, Rena Nurwangianten, mengatakan total kurang lebih 100 KK di wilayahnya yang terdampak banjir. Menurut Rena, banjir di wilayahnya sebenarnya bukan banjir permanen tapi genangan yang sewaktu-waktu surut dalam waktu dua jam. Namun, tingginya curah hujan saat ini membuat banjir tak kunjung surut.

"Sekarang curah hujan tinggi jadi genangan itu tidak mengalir, karena di sini ada saluran irigasi yang kemudian dibangun perumahan, nah ada sifon yang mengecil. Solusinya insyaallah 2017 oleh Dinas PUPR Kota Bekasi akan direhab," ujar Rena.

Rena menerangkan, upaya normalisasi saluran harus dilakukan dengan pembongkaran sifon (gorong-gorong) di RW 04, depan RW 01. Kondisi sifon tersebut menghambat laju air, sehingga air mudah meluap ke permukiman. Solusinya, kata dia, diperkirakan 2017 ini dari pihak kecamatan akan ada normalisasi saluran.

Menurutnya, pemerintah membuka posko banjir di kelurahan. Ketinggian air saat ini masih berkisar 30-80 centimeter di lima RW. "Kalau lihat curah hujan mungkin surutnya agak lama. Paling kita bantu dari logistik saja dari Dinsos dan BPBD untuk makanan ringan, obat-obatan, dan selimut," ujar Rena.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement