REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Candra mengakui kekalahannya di Pilkada Tasikmalaya secara elegan dengan menggelar pengajian bagi para relawannya Kamis lalu. Pesohor itu pun berpesan pada pemenang Pilkada yaitu pasangan Budi Budiman-Muhammad Yusuf.
Politikus yang disokong oleh Partai Bulan Bintang itu merasa masyarakat Kota Tasikmalaya cenderung berubah pola hidupnya. Menurutnya, warga kini memilih pola hidup yang konsumtif dan menjauh dari segi produktivitas.
Padahal ia merasa Tasikmalaya adalah kota yang seharusnya melahirkan industri kreatif. Sebab, berbagai kerajinan tangan lahir dari kota kelahirannya itu seperti payung geulis, kelom geulis, batik atau pun tikar mendong.
"Harapan kota Tasikmalaya, pada para pengusaha kalau sayang sama Tasikmalaya ke depan jangan rusak pola pikir masyarakat dengan budaya yang salah. Tasikmalaya ini cenderung konsumtif tidak produktif, bisa jadi akibat budaya itu," kata Dicky pada wartawan.
Adapun pada paslon Budi-Yusuf, ia berharap keduanya tidak menyalahgunakan kekuasan. Selain itu, ia menyoroti gerakan masif yang dilakukan Budi-Yusuf terhadap para ulama dalam Pilkada kal ini.
Menurutnya, ulama sebaiknya tidak diikutkan pada kegiatan politik praktis. Sebab, ulama merupakan milik semua umat Muslim, bukan hanya salah satu kelompok saja.
"Jangan sampai kekuasan jadi alat untuk memuaskan diri, jangan sampai kekayaan tingkatkan gengsi. Dan jangan ulama dimanfaatkan lagi, ulama itu milik umat, Tasikmalaya kota santri dan santri patuh pada ulama dan ulama jadi orang tua kita semua di Tasik, jangan masuk ranah politik," ujarnya.
Ia juga berharap pemenang Pilkada tidak larut dalam suasana kemenangan yang berlarut-larut. Ia mengingatkan kepala daerah baru bisa dikatakan menang jika mampu menjalanin masa pemerintahan dengan baik. Dicky sendiri meraih posisi buncit dalam Pilkada Tasikmalaya.
“Tolong jangan euforia, ini baru tiitk awal kemenangan, menang atau tidak kepala daerah itu setelah lima tahun ketika pertanggungjawaban, benar enggak dia lakukan hal benar, selesaikan masalah, jadi bagian dari solusi bukan bagian dari masalah,” ucapnya.