REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Proyek rel ganda yang sedang dilaksanakan di jalur antara Stasiun Purwokerto-Kroya, membuat warga di beberapa desa wilayah Kecamatan Kebasen tidak memiliki akses langsung ke Kota Purwokerto. Hal ini menyusul rencana pihak Setker Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, untuk menutup ruas jalan antara Kecamatan Patikraja-Kecamatan Kebasen.
Tidak kepalang tanggung, penutupan ruas jalan yang berstatus sebagai jalan kabupaten itu akan berlangsung selama dua tahun. "Penutupan ruas jalan tersebut terpaksa dilakukan karena proyek pembuatan terowongan sudah akan dilakukan," jelas Kasi Rekayasa dan Prasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dinhub) Banyumas, R Hermawan, Senin (20/2).
Dari pemantauan, lokasi terowongan KA akan dibangun berada di Desa Gambarsari Kecamatan Kebasen. Terowongan akan menembus bukit dengan panjang sekitar 300 meter. Sedangkan salah satu mulut terowongan, berada tepat di titik ruas jalan tersebut.
Saat ini, proses pembuatan terowongan sudah mulai dilaksanakan. Namun Hermawan menyebutkan, pengerjaan yang saat ini sedang berlangsung baru untuk membuat akses agar alat berat yang khusus didatangkan untuk membuat terowongan bisa masuk ke lokasi pembuatan terowongan.
"Nanti bila pembuatan terowongan sudah mulai dikerjakan, maka akan sangat sulit bagi kendaraan umum bisa melintas di ruas jalan tersebut. Soalnya, akan ada sangat banyak kendaraan angkutan pembawa material yang hilir mudik di jalur tersebut," jelasnya.
Menurutnya, permohonan penutupan ruas jalan tersebut sudah diterima Pemkab Banyumas sejak beberapa waktu lalu. "Dari hasil diskusi dengan pihak satker, penutupan ruas jalan memang tidak bisa dihindari karena kondisi medan yang tidak memungkinkan dibuat jalan alternatif," jelasnya.
Rencananya, penutupan ruas jalan akan dilakukan mulai Maret 2017. Sementara berdasarkan jadwal pengerjaan proyek, pembuatan terowongan yang dikerjakan oleh PT Adi Karya akan berlangsung selama dua tahun. Sehingga penutupan ruas jalan juga akan berlangsung selama dua tahun.
Hermawan menyatakan, berdasarkan rencana penutupan ruas jalan tersebut, pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi pada masyarakat. Khususnya bagi sebagian masyarakat di beberapa desa wilayah Kecamatan Kebasen, yang terkena dampak langsung penutupan jalan.
Dalam sosialisasi, pihaknya menyatakan bahwa warga sekitar wilayah Kebasen yang hendak menuju Purwokerto atau sebaliknya, bisa menggunakan jalur lain. Antara lain melalui jalur Kebasen-Rawalo-Patikraja-Purwokerto. "Memang dengan melalui jalan tersebut, jarak tempuh menjadi lebih jauh beberapa kilometer karena harus memutar," katanya.
Soal bagaimana tanggung jawab perbaikan jalan proyek pembangunan terowongan selesai, Hermawan menyatakan, pihak Satker telah berjanji akan melakukan perbaikan jalan agar bisa seperti semula. Apalagi karena ruas jalan tersebut bisa dipastikan akan mengalami kerusakan parah akibat aktivitas kendaraan proyek. "Pihak Satker berjanji akan mengembalikan kondisi jalan seperti semula," katanya.
Setelah proyek pembuatan terowongan ini selesai, maka kondisi jalan kemungkinan akan menjadi lebih tinggi, karena terowongan akan menembus bagian bawah badan jalan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Irfan Hendriwinoto yang dikonfirmasi masalah ini, mengaku belum mendapat informasi soal rencana pembuatan terowongan yang berdampak pada penutupan ruas jalan. "Saya belum mendapat informasi, karena tanggung jawab pembuatan terowongan berada di pihak Satker," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, dalam pekerjaan pembangunan rel ganda di ruas antara Stasiun Purwokerto-Kroya, akan ada dua terowongan yang akan dibuat. Selain yang berada di Desa Gambarsari Kecamatan Kebasen, juga ada di Desa Notog Kecamatan Patikraja.
"Terowongan yang akan dibangun, rencananya akan dibuat untuk dua jalur rel sekaligus. Dengan demikian, terowongan tersebut akan lebih lebar dari terowongan yang saat ini sudah ada," katanya.