REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat masih fokus mengevaluasi pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 pascakekalahan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, sehingga belum memutuskan untuk koalisi dalam putaran kedua Pilkada Jakarta.
"Memang saat ini belum sampai membahas masalah kita ingin berkoalisi dengan yang mana di antara pasangan nomor dua atau nomor tiga," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (20/2).
Menurut Agus Partai Demokrat akan segera melakukan evaluasi terhadap kalahnya calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Dia menilai hasil perolehan suara Agus-Sylvi sangat turun drastis sehingga harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui titik lemah suara Demokrat.
"Kami harus evaluasi secara berkelanjutan untuk menentukan langkah-langkah ke depan karena sebentar lagi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden," ujarnya.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta selesai melakukan rekapitulasi data hasil hitung di tiap Tempat Pemungutan Suara pada Jumat (17/2) malam. Hasilnya menunjukkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot S. Hidayat memperoleh suara terbanyak dibandingkan dua pasangan lainnya yaitu 2,3 juta.
Berdasarkan pantauan di situs resmi KPU Provinsi DKI Jakarta, rekapitulasi data C1 sudah selesai dilakukan 100 persen pada Jumat (17/2) malam, yaitu data dari 13.023 TPS.
Dari hasil scan itu menunjukkan perolehan suara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 936.609 suara (17.05 persen), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot S. Hidayat sebesar 2.357.587 suara (42,91 persen), Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 2.200.636 suara (40,05 persen).
Sementara itu data tersebut menunjukkan jumlah pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta sebanyak 5.357.811 orang terdiri dari 2.600.290 laki-laki dan 2.757.521 perempuan.
Data itu menunjukkan tingkat partisipasi pada pemilih laki-laki adalah 74,2 persen dan pada pemilih perempuan 78,5 persen.
Apabila dibandingkan dengan total suara pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta sebanyak 7,2 juta terdiri dari 3.506.522 laki-laki dan 3.511.191 perempuan. Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, input data C1 ini hanya menampilkan bukan pengumuman resmi perhitungan suara Pilkada Jakarta 2017. Dia mengatakan data input C1 itu merupakan data sandingan saja karena KPU Jakarta melakukan penghitungan suara secara manual.
"Kami hanya menampilkan bukan mengumumkan karena ini bukan hitungan resmi. Mengumumkan kalau hitungan resmi ini hanya data sanding saja," ujarnya.
Dalam Pilkada 2017, total Daftar Pemilih Tetap di DKI Jakarta sebanyak 7.108.589 dan KPU Jakarta telah menyiapkan 7,2 juta surat suara. Dalam Pilkada DKI Jakarta terdapat 13.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS).