Senin 20 Feb 2017 18:23 WIB

Massa Aksi 212 Bakal Bertahan Hingga Tiga Hari

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Personel kepolisian melakukan apel persiapan pengamanan aksi 212 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Personel kepolisian melakukan apel persiapan pengamanan aksi 212 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menilai sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam sudah gerah dengan sikap pemerintah yang memandang remeh suara umat Islam di Tanah Air. Sebab, sudah beberapa aksi damai dilakukan dan diikuti jutaan umat Islam Indonesia tidak direspons dengan positif oleh pemerintah.

Padahal, menurut dia, setiap aksi yang dilakukan mereka selalu berjalan tertib dan bermartabat. Namun, balasannya justru pihak kepolisian melakukan kriminalisasi terhadap para ulama.

Karena itu, menurut dia, jika Selasa (21/2) Presiden Joko Widodo tidak mencopot dan menonaktifkan Ahok, para peserta aksi akan bermusyawarah dengan para pimpinan aksi untuk memutuskan langkah selanjutnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan menginap selama tiga hari tiga malam.

"Kalau kita dengar dari rapat korlap yang diikuti 250 korlap, mereka menginginkan menginap tiga hari tiga malam sampai dipenuhi tuntutannya," ujar Hisyam, di Kompleks Parlemen, Senin (20/2).