Senin 20 Feb 2017 20:19 WIB

Mizan al-Hikma, Rujukan Ahli Fisika Muslim

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara sejumlah ilmuwan yang lahir atau menimba ilmu di Merv, Abderahman al-Khazini adalah yang paling sohor pada periode 1115-1130. Saat kecil, al-Khazini adalah seorang budak. Namun, tuannya memberinya pendidikan terutama matematika dan filsafat. al-Khazini kemudian menjadi pakar matematika di bawah perlindungan Dinasti Seljuk.

Meski hanya sedikit hal yang diketahui tentang kehidupannya, al-Khazini dikenal sangat sederhana. Ia menolak diberi hadiah dan mengembalikan 1.000 dinar yang dikirimkan seorang emir.

Al-Khazini hidup hanya dengan tiga dinar setahun. Pencapaian tertinggi al-Khazini dalam astronomi secara ringkas bisa dilihat dari jam air buatannya untuk kepentingan astronomi dan serial karyanya yang berjudul Al-Zij al-Mu'tabar al-Sinjari yang memprediksi posisi bintang pada 1115-1116 di atas langit Merv. 

Al-Khazini kemudian lebih dikenal dengan kitabnya, Mizan al-Hikma yang diselesaikan pada 1121. Serial ensiklopedia ini masih jadi karya penting bagi para ahli fisika Muslim. Kitab ini didedikasikan untuk Sultan Sanjar dan berhasil diselamatkan meski sempat terpisah-pisah. Kitab ini berisi penjelasan tentang keseimbangan hidrostatik dan aplikasinya.

Sebagian kitab ini diterjemahkan oleh seorang Rusia pada pertengahan abad 19. Delapan bab awal kitab karya al-Khazini terbilang penting karena memiliki kaitan dengan teori pusat gravitasi, spesifikasi gravitasi, dan teori medan magnet yang kemudian jadi rujukan al-Biruni, al-Razi, 'Umra al-Khayam, juga ilmuwan Yunani, seperti Archimedes dan Euclid.

Hal paling signifikan yang dilakukan al-Khazini adalah menunjukkan perbedaan antara gaya, massa, dan berat di mana hal tersebut tidak bisa dibedakan para ilmuwan Yunani kala itu. Ia juga menunjukkan, udara memiliki massa dan kerapatan udara berbanding terbalik dengan ketinggian. Al-Khazini meninggalkan catatan penting yang berguna hingga hari ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan dari buku al-Khazini adalah, ia menguraikan dengan perinci tentang hidrostatik dan penentuan gravitasi. Ia terus melakukan pemutakhiran alat agar bisa mendapat data akurat. Ketelitian dan detail yang al-Khazini terapkan membuat karyanya jadi contoh karya sains yang bagus. Al-Khazini juga menggunakan pengetahuannya akan daya tarik bumi untuk melakukan spesifikasi logam, batu mulia, dan logam campuran untuk kepentingan komersial sehingga masyarakat bisa terhindar dari penipuan.

Al-Khazini juga mengembangkan berbagai observasi fisika yang kelak jadi dasar ilmu fisika modern. Salah satu hasil observasinya adalah pengaruh kuat gravitasi akan tergantung jarak benda dari pusat semesta. Di Barat, fenomena ini baru terkuak pada abad 18 setelah beberapa teori gravitasi dikembangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement