REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah menyatakan, kabar mengenai digemboknya masjid sehingga umat tidak bisa Shalat Subuh adalah hoax atau bohong. Menurutnya, penutupan masjid memang sudah peraturan atau pun Protap di Istiqlal.
''Berita itu hoax seribu persen, tolong berita itu dicek siapa yang tulis,'' kata Hurairah, saat dihubungi, Selasa (21/2).
Hurairah menjelaskan, di luar bulan Ramadhan, Istiqlal ditutup usai Shalat Isya, sekitar Pukul 21.30 Wib, dan sudah berdasarkan UU. Kemudian dibuka kembali satu jam sebelum Shalat Subuh.
"Peristiwa semalam itu yang datang hanya lima bus dari Jawa Timur. Mereka masuk selepas Isya, kemudian diberikan kesempatan beribadah, bersih-bersih, bicara baik-baik dengan ketuanya, kami berikan pengertian, dan alhamdulillah paham dan meninggalkan Istiqlal secara sukarela," katanya.
Selain itu, kata dia, rombongan tersebut tidak tahu bahwa aksi hari ini akan sebesar 2 Desember lalu maupun 411. Sementara, rombongan yang tadi pagi mengantre di masjid karena hujan, adalah rombongan Walisongo, yang memang setiap hari datang.