Selasa 21 Feb 2017 13:50 WIB

Serap Gabah Petani, Bulog Andalkan Satgas dan Mitra

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
 petani tengah menjemur gabah keringnya.
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
petani tengah menjemur gabah keringnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berupaya memaksimalkan serapan gabah petani yang kini mengalami harga anjlok. Satuan Tugas (Satgas) dan mitra pun dikerahkan untuk membantu mempercepat serapan gabah. 

Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya sedikitnya menerjunkan 100 orang dari pusat untuk dikirim ke daerah secara bergantian selama 3-6 bulan untuk membantu serapan gabah petani.

Satgas serap gabah juga bekerjasama dengan dinas pertanian setempat, penyuluh, gabungan kelompok tani (Gapoktan) saat ke lapangan. Mereka melakukan pengecekan kualitas dan memberi harga yang tepat. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, harga sesuai pemerintah yakni Rp 3.700 per kg gabah kering panen (GKP) berlaku untuk gabah dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen. 

"Kalau belum kering tetap diserap dengan melakukan pengeringan di fasilitas yang ada," katanya melalui sambungan telepon kepada Republika, Selasa (21/2).

Selain satana pengeringan dan penggilingan yang dimiliki Bulog, gabah-gabah tersebut juga dibantu pengeringannya melalui fasilitas pengolahan yang dimiliki PT Pertani, dinas pertanian dan pemeritah kabupaten (Pemkab) juga mitra Bulog. 

Ia melanjutkan, ada lebih dari 1.000 mitra Bulog yang berbentuk PT, CV maupun koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan dimanfaatkan secara maksimal. Syaratanya, tentu memiliki sarana pengolahan.

Mitra kerja pengadaan Bulog tersebut diberi tugas bertanggungjawab menyerap gabah di wilayah tertentu untuk kemudian disalurkan ke Bulog dalam kondisi kadar air baik. Begitu juga dengan gabah yang dikeringkan oleh pihak lain. 

"Karena kalau cuma kami, nggak mencukupi," katanya. Untuk itu semua lini dimaksimalkan. 

Diakui Tri, harga gabah di Lebak, Banten cukup rendah. Berdasarkan laporan yang ia terima harga gabah Rp 2.100 per kg karena dua hari terendam banjir. Satgas pun diturunkan untuk membantu evakuasi dan membawa ke pengeringan.

"Kita belinya Rp 3 ribu lebih supaya petani tidak rugi-rugi amat," katanya.

Sementara hujan lebat di Demak, Jawa Tengah membuat harga gabah anjlok, meski masih di angka Rp 3 ribu-an.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement