Selasa 21 Feb 2017 15:42 WIB

Pengelola Pasar Rakyat akan Diminta Kursus Manajemen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Revitalisasi Seribu Pasar Rakyat: Suasana Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Revitalisasi Seribu Pasar Rakyat: Suasana Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui banyak pasar rakyat yang belum dikelola dengan baik. Ia mencontohkan, banyak pasar tradisional yang menempati gedung baru tetapi sudah kembali kumuh hanya dalam waktu satu tahun kemudian.

​Karenanya, Enggar mengatakan, ke depan pemerintah tak mau hanya membangun fisik pasar saja, tetapi juga akan memberikan pembinaan pada para pengelola pasar. Ia menyebut, saat ini pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perdagangan tengah menyusun kurikulum untuk 'sekolah' manajemen pengelolaan pasar.

"Pengelola pasar akan mengikuti kursus singkat tentang manajemen pengelolaan, termasuk mereka akan belajar tentang laporan keuangan," kata Enggar, ​dalam acara konferensi pers Rapat Kerja Kemendag di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (21/2).

​Pemerintah mencatat, saat ini ada 13.450 unit pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pedagang kecil sebanyak 12,6 juta orang. ​Pada 2017, Kementerian Perdagangan menargetkan untuk membangun dan merevitalisasi 272 unit pasar rakyat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, pembangunan dan peremajaan pasar rakyat tersebut akan menggunakan dana Tugas Pembantuan serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah dialokasikan ke kabupaten/kota. Alokasi dana yang diberikan untuk pasar rakyat berbeda-beda, tergantung tipe tiap pasar. Untuk pasar rakyat Tipe A dialokasikan anggaran Rp 11,5 miliar, Tipe B Rp 7,7 miliar, Tipe C Rp 5,8 miliar, dan Tipe D Rp 3,6 miliar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement