REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal tengah memperingati hari lahir dengan perhelatan bertema Merayakan Milad Istiqlal. Dengan mengangkat tema Istiqlal, Keislaman dan Keindonesiaan, acara yang digelar 22-27 Februari itu rencananya akan mengundang keluarga perancang Masjid Istiqlal Friederich Silaban.
"Kita akan undang keluarga arsitektur Masjid Istiqlal, Friederich Silaban, untuk mengenang kembali karya legendaris besar yang telah dilahirkan bangsa Indonesia," kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Ia mengingatkan, Friederich Silaban merupakan perancang dari arsitektur Masjid Istiqlal, yang merupakan pemenang sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal tahun 60-an. Sayembara itu diikuti 30 peserta, tapi cuma ada 22 peserta yang memenuhi syarat dan dari itu terpilih lima terbaik.
Juri sayembara merupakan tokoh-tokoh Islam dan bangsa dengan diketuai ISoekarno. Anggota juri lain di antaranya Rosseno Soerjohadikoesomo, Djoanda Kartawidjaja, Suwardi, Ukar Bratakusumah, Raden Soeratmoko, H Abdul Malik Karim Amrullah, dan H Aboebakar Atjeh Oemar Hussein Amin.
Penilaian, lanjut Najamudin, dijaga obyektivitasnya dengan masing-masing rancangan yang dinilai diberikan sandi. Ia menuturkan, dengan sandi Ketuhanan, rancangan Friederich Silaban dipilih sebagai pemenang dan saat itu baru diketahui perancangnya beragama Kristen Protestan.
"Itulah Indonesia, dibangun dengan dasar kemajemukan dan yang disatukan dengan Pancasila," ujar Najamudin yang juga merupakan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.