REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta usai menalani persidangan yang memakan waktu 14 jam. Karena, kata ahok, seharusnya waktu persidangan yang dijalani bisa dipakai untuk bekerja mengatasi banjir di Jakarta.
"Permohonan maaf kepada warga DKI karena kasus saya, saya nggak bisa kerja penuh waktu. Padahal, warga DKI sedang mengalami banjir," kata Ahok usai persidangan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2) malam.
Meskipun tidak sempat meninjau karena persidangan, mantan bupati Belitung Timur itu pun memastikan setiap pengungsian dilengkapi dengan air panas. "Supaya ibu-ibu bisa bikin susu kepada anak-anaknya. Saya sudah minta agar semua pengungsian dilengkapi air panas," kata Ahok.
Menurut Ahok, banjir yang terjadi di Jakarta diakibatkan karena beberapa tanggul yang jebol. Namun, mantan politikus Partai Gerindra itu yakin banjir di Jakarta bisa surut dalam waktu hitungan jam.
"Ada beberapa tanggul yang jebol. Tapi surutnya cepat. Seperti yang kita tahu normalisasi baru 40 persen. Masih ada 60 persen lagi," ujar Ahok.
Selain itu, akibat banjir Ahok juga mengatakan, ada satu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang meninggal. Ahok berharap anggota tersebut bisa ditemukan.