REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengklaim timnya tidak melakukan kontak dengan pihak berwenang Rusia selama masa kampanye pemilihan presiden. Pernyataan tersebut bersebrangan dengan pernyataan para pejabat Kremlin yang mengakui mereka telah berhubungan dengan tim kampanye Trump.
"Saya tidak ada hubungannya dengan Rusia. Berapa kali saya harus menjawab pertanyaan ini? Rusia adalah tipu muslihat. Saya tidak ada hubungannya dengan Rusia," kata Trump saat konferensi pers di Gedung Putih pekan lalu, dikutip The Independent.
Dua hari setelah kemenangan pemilu Trump, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan pemerintahnya telah berhubungan dengan penasihat Trump selama kampanye. "Saya tidak bisa mengatakan semua, tapi ada beberapa dari mereka yang melakukan kontak dengan perwakilan Rusia", ujar Ryabkov kepada kantor berita Interfax.
Kemudian, awal bulan ini, Duta Besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak, mengatakan ia sering melakukan kontak dengan Michael Flynn selama kampanye pemilu. Flynn merupakan penasihat senior Trump yang ditunjuk sebagai Penasihat Keamanan Nasional Presiden, sebelum akhirnya dipaksa mengundurkan diri pekan lalu.
Baca juga, Tanggapan Muslim AS Atas Kemenangan Trump.
Kislyak mengatakan kepada media, dia bertukar pesan singkat dengan Flynn selama kampanye. Keduanya juga berbicara melalui sambungan telepon secara pribadi. "Ini sesuatu yang dilakukan oleh semua diplomat", kata dia.
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menegaskan tidak ada kontak yang terjadi antara tim Trump dengan Rusia.
New York Times melaporkan, transkrip percakapan yang disadap oleh lembaga intelijen AS mengungkapkan adanya kontak antara pejabat Rusia dan sejumlah anggota tim Trump.