REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ratusan unggas mati mendadak sejak dua pekan terakhir di Kampung Lebakwangi, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Belum diketahui penyebab kejadian tersebut namun Dinas Pertanian segera melakukan tes darah kepada beberapa unggas untuk mengetahui apakah penyebabnya karena flu burung.
Rosadi (42), salah satu peternak bebek di kampung tersebut mengaku sebanyak 100 bebek miliknya mati mendadak sejak satu pekan terakhir dari 200 bebek yang diternak. Dalam satu hari, sebanyak lima hingga belasan ekor yang mati mendadak.
“Baru pertama kali ada kejadian ini bahkan bebek yang mati banyak. Saya gak tahu penyebabnya. Ada bebek yang baru berusia dua minggu ini jalannya sempoyongan, tidak mau makan dan terus makan,” ujarnya, Rabu (22/2).
Dirinya mengatakan bebek yang mati bersamaan dan mendadak dibakar dan sebagian dikubur. Sebab, khawatir bebek tersebut terjangkit virus flu burung. Disamping peternakannya sebanyak 11 peternakan bebek lainnya di kampung tersebut pun mengalami hal serupa.
Menurutnya, bebek yang masih hidup diberikan vitamin dan vaksin serta menyemprot kandang bebek menggunakan disinfektan untuk mengusir hama dan bakteri. Meski begitu masih tetap saja terdapat unggas yang mati. Ia mengatakan sebelum kejadian bebek mati mendadak tidak pernah terjadi kejadian tersebut. Dirinya menilai penyakit tersebut muncul akibat cuaca hujan yang terus menerus berlangsung bulan ini.