REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usulan uang muka (Down Payment/DP) nol persen kembali muncul saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta berencana menerapkan skema tersebut bila terpilih. Menanggapi hal itu Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, bersedia merealisasikan program itu tetapi tergantung peraturan pemerintah.
"Kalau memang boleh tentu minat, tapi kalau belum dimungkinkan, ya karena ada aturan yang harus diikuti ya kita sesuai ketentuan," ujarnya, di Jakarta, Rabu, (22/2).
Ia mengatakan, kredit konsumsi seperti Kredit Perumahan Rakyat (KPR) berpotensi meningkat. Bahkan produk KPR BCA permintaannya meningkat empat kali sejak ada suku bunga baru.
Jahja menyatakan optimistis pertumbuhan kredit dapat meningkat tahun ini. Hal itu karena ada potensi perbaikan ekonomi global serta nasional. "Tahun ini target (pertumbuhan kredit) 10 persen lebih. Kemaren target kita 10 persen, tapi tercapainya cuma 7,7 persen," tuturnya.
Meski begitu, kualitas kredit BCA cukup terjaga pada tahun lalu. Jahja menyebutkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) pada 2016 hanya 1,3 persen. Angka itu lebih kecil dibandingkan semester pertama tahun lalu yakni 1,4 persen.
Menurut Jahja, salah satu sektor yang mendorong NPL adalah pertambangan. "Beberapa perusahaan pertambangan ada sedikit masalah. Kita sih nggak bisa cegah tapi waktu pertama memberikan kredit harus prudent dan hati-hati. Kalau dijaga terus saya kira akan bagus," kata Jahja.