REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo dan peresmian peletakan batu pertama Masjid Jami-Al Barokah pada Selasa (22/2). Dalam peresmian tersebut, hadir pula Mantan Presiden Kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Sri Adiningsih, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumarnayar, Veronica Tan, dan Happy Farida.
RPTRA Kalijodo dibangun menggunakan dana CSR PT Sinar Mas Land dengan anggaran senilai Rp 3,6 miliar. Kawasan ini memiliki luas lahan 5.489 meter persegi dan bangunan seluas 1.468 meter persegi. Sebelumnya, kawasan Kalijodo digusur pada Februari 2016. Penggusuran dilakukan karena kawasan itu dinilai masuk dalam kawasan terbuka hijau.
Ruang publik tersebut memiliki pos pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pos tersebut dikelola oleh Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TPA) dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI dan LSM.
Selain itu, RTH Kalijodo memiliki luas sekitar 10 ribu meter persegi. RTH tersebut memiliki sejumlah fasilitas di antaranya skate park, arena bermain sepeda BMX, outdoor gym, dan toilet untuk penyandang disabilitas.
Menurut Ahok, dana untuk membangun RPTRA ini berasal dari PT Sinar Mas Land. Meskipun begitu, tanah di atas bangunan RPTRA dan RTH ini tidak menjadi milik PT Sinar Mas Land. Mantan Bupati Belitung Timur ini menginginkan dengan adanya RPTRA ini, warga bisa saling mengenal. Masjid Jami-Al Barokah pun akan dibangun.
"Kami akan bangun masjid dua lantai. Besar. 800 meter persegi dua lantai. Semoga betul-betul yang di sini tidak tinggalkan shalat lima waktu juga," ujar Ahok saat sambutan peresmian RPTRA dan RTH Kalijodo, Rabu (22/2).
Ia berpesan agar para warga masyarakat DKI Jakarta agar tidak membuang sampah sembarang dan tidak melawan arus saat mengendarai motor. "Kalau mau demo, jangan injak-injak rumput. Demo harus tertib," katanya.
Dalam acara itu, Ahok meminta maaf apabila DKI Jakarta masih terendam banjir. Sebab, normalisasi sungai belum selesai. "Saya tahu bapak ibu repot, tapi titik banjir nggak sampai 80 titik. Zaman masuk sama Pak Jokowi (ada) 2020 (titik banjir). Tapi jangan buang sampah sembarangan, jangan buang plastik," ujarnya.