REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta bank BJB terlibat dalam pembangunan fasilitas Geopark Ciletuh, Sukabumi. Menurut Heryawan, salah satu penyiapan sarana dan prasarana yang ada di Geopark Ciletuh, adalah adanya layanan perbankan di lokasi wisata, edukasi dan perlindungan alam tersebut.
Aher menunjuk BJB akan terlibat penuh di sana untuk melayani kebutuhan transaksi keuangan pengunjung. “BJB kita ikut sertakan di Ciletuh untuk layanan perbankan,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, di Bandung Rabu malam (22/2).
Menurutnya BPD yang saham mayoritasnya dimiliki Pemprov Jabar tersebut akan mendapat kesempatan istimewa di sana mengingat saat ini seperti halnya jaringan telekomunikasi, layanan perbankan masih minim.
“Para pengunjung kemana-mana itu kan harus ada kemudahan layanan perbankan,jadi BJB nanti ada di sana, transaksi di sana kan bentuknya harus diatur juga,” katanya.
Meski Ciletuh berada di pelosok dari segi prasarana, kata Aher, tapi tidak boleh kalah dengan destinasi wisata yang berada di tengah peradaban. “Sehingga meskipun pelosok, ada hutan, ada laut, tapi tetap layanan perbankan dari BJB hadir,” katanya.
Geopark Ciletuh, Sukabumi saat ini tengah diproses untuk dinilai menjadi Unesco Global Geopark (UGG). April mendatang, tim penilai dari UNESCO akan datang untuk melihat kesiapan CIletuh yang saat ini sudah memiliki status geopark nasional.
“Persiapan sudah semakin intensif. Termasuk persiapan sarana prasarana,” katanya.
Selain membangun infrastruktur menuju kawasan Geopark Ciletuh, kata dia, Pemprov Jabar juga telah melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama pengembangan kawasan tersebut dengan sejumlah pihak seperti Pemkab Sukabumi, PTPN VIII, PT Biofarma, PD Jawi, Bank BJB, Universitas Padjadjaran, hingga forum penggerak pariwisata.
"Bentuk kerja sama kita bersama untuk terus mengembangkan Geopark Nasional Ciletuh menjadi Unesco Global Geopark dan dokumen-dokumennya tadi sudah siapkan," katanya.