Kamis 23 Feb 2017 11:13 WIB

50 Telur Maleo Ditetaskan Setiap Bulan di TNLL

Burung Maleo
Foto: Wordpress
Burung Maleo

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah setiap bulan rata-rata mampu menetaskan telur maleo (macrocephalon maleo), jenis satwa endemik yang dilindungi itu sebanyak 50 ekor. "Penetasan dilakukan di lokasi penangkaran maelo yang ada Desa Saluki dan Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi," kata Kepala Balai Besar TNLL, Sudaryatna di Palu, Kamis (23/2).

Ia mengatakan hingga kini, pihaknya telah berhasil meningkatkan populasi maleo yang hidup dan berkembangbiak di wilayah kawasan taman nasional. Sistem penangkaran dan penetasan maleo yang dilakukan selama ini masih bersifat alamia. Rencana ke depan nanti akan dibangun lagi sistem penetasan inkubator untuk meningkatkan produksi dan populasi satwa endemik tersebut. Penangkaran maleo, Sudaryatna mengatakan, sudah dilakukan sejak 1980. Satwa tersebut sudah hampir punah akibat perburuan dilakukan oleh masyarakat baik untuk kebutuhan komersil maupun pesta adat.

Namun, ketika pihak TNLL membangun penangkaran maleo di kedua desa di Kabupaten Sigi itu, kini masyarakat sekitarnya semakin sadar dan mulai melindungi satwa maleo.

Masyarakat yang dahulunya memburu telur maleo, kini tidak lagi. Bahkan jika ada masyarakat yang menemukan telur maleo di luar kawasan penangkaran, biasanya mereka menyerahkan kepada petugas untuk ditetaskan bersama-sama dengan telur lainnya yang ada di lokasi penangkaran.

Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi bagi masyarakat di sekitar lokasi penangkaran yang telah ikut menjaga kelestarian satwa endemik tersebut.

Ke depan ini, kata dia, pihaknya telah menyusun desain gambar dan juga anggaran untuk pengembangan menjadi destinasi wisata. "Kita akan kembangkan menjadi destinasi wisata penelitian satwa," kata Sudaryatna. Untuk pengembangannya, butuh anggaran sekitar Rp 9 miliar. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement