Kamis 23 Feb 2017 14:31 WIB

Produk Lokal Dinilai Belum Mampu Bersaing di MEA

Red: Ilham
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DI Yogyakarta, Agus Langgeng Basuki mengatakan, produk lokal di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum mampu bersaing secara kualitas dan kontinuitas dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Langgeng mengatakan, produk-produk lokal yang diproduksi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di wilayah ini mulai berkembang, namun produknya belum mampu bersaing dengan produk lain.

"Pemkab berupaya meningkatkan produk lokal supaya mampu bersaing dengan produk luar Kulon Progo, khususnya menghadapi pasar bebas MEA. MEA tidak bisa dihindari, dan pelaku UMKM harus mampu mengubah pola pikir untuk menghasilkan produk berkualitas dan produksinya berkesinambungan," kata Langgeng.

Kepala Dinas Koperasi dan Mikro dan Kecil Kulon Progo, Sri Harmintarti mengatakan, pihaknya akan membuat sistem supaya dipahami masyarakat bahwa perlu upaya peningkatan kualitas dan produksi yang berkesinambungan. Selama ini, UMKM terkendala sumber daya manusia (SDM) yang progesional di bidang produk lokal. Selain itu, pelaku koperasi juga terkendala SDM. Koperasi yang ada hanya simpan pimjam.

"Ke depan, koperarsi akan kami dorong bergerak di sektor riil. Sektor riil ini menangani produk-produk lokal," katanya.

Sri Harmintarti mengakui persoalan lain yang juga menjadi persoalan produk lokal, yakni keberlangsungan produk. Hal ini tidak mudah karena produk lokal UMKM terkendala bahan, SDM, dan modal. "Misal saya pesan 400 botol kecap, mereka tidak mampu memenuhi permintaan. Mereka membuat produk 400 botol perhari. Kalau mereka produksi banyak, produk belum tentu terjual semua dan terkendala modal," kata dia. 

Selaian itu, kata Sri Harmintarti, manajemen pemasaran dan rantai pemasokan produk juga belum maksimal. Hal ini, perlu kerja sama seluruh intansi untuk memecahkan persoalan ini supaya kualitas produk semakin bagus, dan rantai distribusi juga bagus. "Kualitas barang, kualitas rasa dan harga menjadi pekerjaan rumah bagi kami ke depan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement