REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) atau HA-IPB melalui Yayasan Alumni Peduli IPB akan menyiapkan dana abadi untuk mendanai ribuan Mahasiswa IPB yang kurang mampu. Salah satu instrumen investasi yang akan digunakan adalah melalui reksa dana.
Dengan tujuan tersebut, Himpunan Alumni IPB membentuk Yayasan Alumni Peduli IPB yang akan menyiapkan dana abadi bagi mahasiswa IPB yang kurang mampu. Ketua Yayasan Alumni Peduli IPB, Fathan Kamil menjelaskan, dana abadi ini sangat penting agar tidak ada kelalaian dalam memfasilitasi pendidikan kepada rakyat sehingga menutup masa depan bangsa.
"Kami tak ingin itu terjadi pada adik-adik kami para mahasiswa IPB," kata Ketua Yayasam Alumni Peduli IPB, Fathan Kamil dalam acara soft launching Yayasan Alumni Peduli IPB di Jakarta.
Menurut Fathan, saat ini metode sumbangan secara reguler telah ditinggalkan dan hanya mengandalkan sumbangan yang bersifat tidak reguler. Namun, Yayasan tetap memerlukan sumber dana yang berkelanjutan untuk mendanai program-program beasiswa dan pengembangan kapasitas mahasiswa IPB, ungkap Fathan.
Karena itu, pihaknya menggunakan sistem reksa dana yang akan menggalang modal dari para investor, agar mereka bisa ikut membantu pembiayaan pendidikan secara terus menerus melalui berbagai investasi yang dijalankan. "Buah atau laba dari investasi itulah, yang akan digunakan untuk membiayai program-program Yayasan Alumni Peduli IPB, adapun pokok modalnya akan tetap menjadi milik para investornya," jelas Fathan.
Menurut Fathan, ada empat alasan mengapa Yayasan memilih sistem reksa dana dalam pengelolaan dana abadi pendidikan. Pertama, Investasi Hasanah adalah sesuai prinsip syariah. "Hanya berinvestasi di sukuk atau pasar uang syariah dengan pengawasan reguler dari Dewan Pengawas Syariah," katanya.
Kedua, adalah faktor keamanan. Menurutnya Reksa Dana Generasi Gemilang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK dan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Ketiga, alasan transparansi dimana dalam program Reksa Dana ini ada bank kustodian yang berfungsi untuk mengelola administrasi dan menyimpan dana investasi, lalu Keempat, adalah Fleksibel. "Di reksa dana ini, investasi dapat dicairkan kapan saja tanpa dikenakan biaya," kata Fathan.
Fathan menjelaskan, dalam program ini setiap kenaikan dana kelolaan 10 miliar akan memberikan kontribusi sekitar Rp 75 juta per tahun yang berarti juga telah memberikan masa depan kepada 6 orang mahasiswa dalam bentuk beasiswa.
Terkait dengan Program beasiswanya, antara lain adalah program Beasiswa Regular yang diperuntukkan bagi mahasiswa program sarjana (S1), Beasiswa Unggul yang diperuntukkan bagi mahasiswa program sarjana (S1) yang telah menerima perkembangan prestasi. Selain itu terdapat pula program Technology For Indonesia, Kewirausahaan Sosial, Workshop & Coaching, dan Pelatihan Kepemimpinan.