REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia masih terus melakukan persiapan Asian Games 2018 yang akan dihelat pada Agustus mendatang. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengungkapkan, perkembangan beberapa venue Asian Games 2018 beserta kendala yang ada sesuai rapat koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI, kemarin (23/2).
Gatot menyatakan, velodrom akan diselesaikan total pada Juni 2018, namun saat ini ada beberapa kendala yang dialami. “Pihak pengelola velodrom agak kesulitan untuk peningkatan kapasitas penerangan di dalam velodrom karena tidak cukup anggaran untuk itu,” kata Gatot, Jumat (24/2).
Penerangan menjadi salah satu fasilitas terpenting saat venue tersebut nanti aktif digunakan untuk Asian Games 2018. Sebab, kata Gatot, tanpa penerangan dengan kapasitas tinggi akan ada kendala dalam melakukan close up sponsor dengan resolusi yang tinggi.
Sementara itu, venue lainnya seperti equestrian sejauh ini tetap dalam pengerjaan meskipun ada dua masalah yang menghadang. “Gugatan hukum dari PORDASI dan masalah sanitasi kesehatan kuda yang akan datang dari berbagai negara yang kini masih harus dihadapi,” kata Gatot.
Tak hanya itu, saat berlangsungnya Asian Games 2018 juga akan bertepatan dengan pelaksanaan Idul Adha pada 22 Agustus 2018. Menurut Gatot, INASGOC dan Pemda DKI dipandang perlu untuk melakukan sosialisasi secara khusus terhadap pengondisian jarak penempatan sejumlah kuda dan hewan-hewan kurban yang berada di sekitarnya.
Melalui koordinasi antarlembaga, lanjut Gatot, PT JAKPRO selaku penanggung jawab equestrian di Pulo Mas meminta perhatian pihak terkait. Hal tersebut karena untuk membantu biaya sertifikasi tanah di area equestrian dan pajak PBB-nya.
Test event Asian Games 2018 akan digelar pada Oktober hingga November 2017 dengan mempertandingkan sepuluh cabang olahraga yang disetujui Dewan Olimpiade Asia (OCA). Velodrom menjadi salah satu venue yang tidak akan digunakan pada test event tersebut.