Jumat 24 Feb 2017 17:23 WIB

Malaysia akan Sterilisasi Bandara Kuala Lumpur dari Racun VX

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.
Foto: Star TV via AP
Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia akan segera mensterilisasi Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2) dari kemungkinan adanya paparan racun saraf VX, yang telah membunuh Kim Jong-nam. Sterilisasi juga akan dilakukan di tempat-tempat yang disinggahi para pelaku pembunuhan.

"Kami akan mengerahkan ahli dari departemen energi atom untuk pergi ke lokasi dan melihat apakah material radioaktif masih ada," kata Inspektur Jenderal Polisi Diraja Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar, Jumat (24/2).

Namun, ia mengatakan hingga saat ini belum diketahui apakah racun VX mengandung elemen radioaktif. Unit analisis senjata kimia Malaysia menemukan VX atau S-2 Diisopropylaminoethyl methylphosphonothioate di mata dan wajah korban.

Khalid menambahkan, salah satu dari pelaku pembunuhan Kim Jong-nam juga terkena gejala racun VX dengan muntah-muntah. "Yang lain masih berada di bawah penyelidikan," ujar dia.

Kamera pengawas di bandara menunjukkan, racun diberikan para pelaku ke wajah korban. Korban terlihat menggosok matanya saat memasuki klinik bandara dan mengeluh pusing hingga akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

VX tidak memiliki rasa dan bau. Racun ini dapat diproduksi dalam bentuk cairan, krim atau aerosol. Racun ini juga dilarang digunakan berdasarkan Konvensi Senjata Kimia, kecuali untuk tujuan penelitian medis atau farmasi.

Peneliti senior di RAND Corporation California, Bruce Bennet, mengatakan VX tidak digunakan secara komersial. "Ini bukan sesuatu yang bisa Anda buat di laboratorium kecil. Ini adalah sesuatu yang dibuat di laboratorium senjata kimia yang sangat canggih," kata Bennet.

VX dalam bentuk cair dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit atau mata. VX tidak dapat dengan mudah menguap sehingga dapat bertahan dalam lingkungan apa pun.

Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), setelah korban merasa pusing dan mual, paparan VX dengan cepat berkembang menjadi kejang dan gagal pernafasan hingga kematian. Racun VX dapat bereaksi mematikan dalam 15 menit sehingga dianggap sebagai salah satu racun paling berbahaya di dunia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement