Jumat 24 Feb 2017 18:14 WIB

15 Maret, Batas Akhir Pengerukan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bandara

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo
Foto: yogyayes
Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Pelaksanaan pengerukan lahan relokasi warga terdampak bandara diantaranya di Desa Janten dan Desa Kebon Rejo harus segera diselesaikan sampai maksimal 15 Maret.

"Saya minta pengerukan dan penataan lahan relokasi sudah rampung 15 Maret 2017,’’ kata Pejabat Bupati Kulonprogo Budi Antono di Balai Desa saat peninjauan ke lahan relokasi di Desa Janten dan Kebon Rejo, Jumat (24/2) dalam siaran persnya yang diterima Republika.

 Lebih lanjut Anton (panggilan akrab Budi Antono-red) mengatakan untuk relokasi di Desa Janten Kecamatan Temon di atas area sawah seluas dua hektar lebih dan akan ditempati 54 KK, sedangkan untuk relokasi di Desa Kebon Rejo (di belakang Kantor Balai Desa Kebon Rejo)  lahan berupa kebun tebu dan persawahan seluas satu hektar untuk 23 KK. 

 "Setelah dilakukan pengerukan dan penataan lahan segera dilakukan peletakan batu pertama. Karena waktunya sudah tertunda. Sehingga pembangunan pada lahan relokasi harus segera dimulai,’’ tuturnya didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas PU Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Kesehatan, Unsur Perangkat Kecamatan dan Desa, serta pihak kontraktor pelaksana.

Anton mengatakan supaya nanti tidak terjadi perebutan lokasi kepemilikan rumah, ia menyarankan untuk membagi petak rumah di area relokasi dengan jelas mulai dari nomor rumah dan nama warga yang mau menempati.  Ia berharap sebelum gedung Puskemas pengganti selesai dibangun di Palihan, maka Puskesmas Temon 2  harus dipertahankan dulu sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Agar Puskesmas Temon yang baru segera dibangun, Anton meminta kepada Dinas Kesehatan, Dinas PU, Perumahan dan Permukiman Kulon Progo segera mengecek DED (Detail Engineering Design).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement