REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pertemuan dengan Penerbit Tiga Serangkai yang menerbitkan buku anak "Aku Mengendalikan Diri". Buku ini sempat menjadi polemik di masyarakat setelah salah satu bagian dari buku ini viral di media sosial.
Ketua KPAI Asrorun Niam mengatakan Penerbit Tiga Serangkai sudah melakukan permohonan maaf. Dalam pertemuan ini penerbit dari Solo tersebut menjelaskan kronologisnya.
"Konten yang berisi tentang masturbasi bagi anak, tetapi setelah kami baca dan setelah memperoleh penjelasan pihak penerbit, editor, dan penulis diperoleh kesepahaman," kata Asrorun, Jumat (24/2).
Asrorun mengatakan penerbit sudah meminta maaf atas terjadi polemik karena terbitnya buku tersebut. Langkah-langkah yang sudah dilakukan penerbit, kata Asrorun, pun sudah disampaikan. Sebelum muncul dimasyarakat penerbit sudah melakukan intropeksi internal pada September 2016.
Setelah diperiksa ulang dan evalusi pada Desember 2016 sudah ditarik kembali dari pasaran. Dari total 3.500 yang dicetak penerbit berhasil menarik sekitar 2.500 buku.
"Penerbit juga menyampaikan seandainya masyarakat yang sudah terlanjut membeli bisa meretur atau mengembalikan pihak penerbit dengan ganti biaya belinya," tambah Asrorun.
Ia menambahkan salah satu perhatian KPAI ialah buku-buku yang didedikasikan untuk anak. Asrorun menegaskan niat baik saja tidak cukup. Asrorun mengatakan buku "Aku Mengendalikan Diri" tertulis buku bukan untuk mendorong permisifitas terhadap seksual menyimpang. "Itu clear," katanya.