REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jose Mourinho tak merasa cukup hanya mengucapkan simpati dan dukungan melalui media sosial untuk Claudio Ranieri. Pelatih Manchester United ini melanjutkan bentuk dukungannya dengan mengenakan polo shirt bertuliskan CR, inisial nama Ranieri, di dada sebelah kanan dalam konferensi pers, Jumat (24/2).
Sedianya ini merupakan konferensi pers menjelang final Piala Liga Inggris yang akan berlangsung Ahad (26/2). Tapi dalam kesempatan itu, ia kembali mengutarakan dukungannya kepada Ranieri dan "menyerang" manajemen Leicester yang memecat pelatih Italia itu.
"Saya pikir, saat saya dipecat (Chelsea) sebagai juara pada musim lalu, itu hal negatif yang amat besar. Sekarang, saya menyadari itu cuma kacang dibandingkan dengan yang terjadi pada Claudio," kata dia, dikutip Sky Sports.
Ia mengatakan, polo shirt yang dipakainya merupakan bentuk penghormatan buat Ranieri. Sosok yang disebutnya menuliskan cerita paling indah dalam sejarah Liga Primer Inggris.
"Dia mungkin sosok yang paling pantas diabadikan namanya di stadion Leicester, (stadion) Claudio Ranieri. Nyatanya dia dipecat," kata Mourinho.
Ia menyindir manajemen the Foxes dengan menyebutkan Leicester membuat dua sejarah dalam dua tahun berurutan. Pertama, saat Leicester berhasil menjuarai Liga Primer Inggris bersama Ranieri. Selanjutnya, keputusan memecat Ranieri di tengah jalan.
"Itu keputusan yang membuat hampir semua orang di dunia sepak bola bersatu, karena itu sangat, sangat sulit diterima," kata dia.
Ia mengingatkan, kasus pemecatan Ranieri merupakan pelajaran bagi dunia manajemen sepak bola yang makin tak aman. Semua yang terlibat dalam sepak bola, kata dia, mesti beradaptasi dengan kondisi saat ini.
"Tulisan di Instagram saya merupakan penghormatan buat dia. Baju yang saya pakai ini juga. Saya pikir dia tak butuh penghormatan lain. Tak seorang pun yang bisa menghapus apa yang telah dibuatnya," tegas Mourinho.