REPUBLIKA.CO.ID, UTAH -- Kasus pembunuhan Kim Jong-nam (45 tahun) pada 13 Februari 2017 lalu menarik kembali perhatian publik dunia kepada keluarga Kim yang memegang tampuk kekuasaan di Korea Utara. Direktur North Korea Watch, Michael Madden mencoba merinci siapa saja tokoh-tokoh penting dalam silsilah keluarga Kim selain Kim Jong-un (33 tahun) yang kini menjabat sebagai pemimpin tertinggi, yang memegang peranan penting perjalanan politik Korea Utara.
Dikutip dalam laman Al-Jazeera, Jumat (24/2), paling tidak ada empat tokoh sentral dalam keluarga Kim: Kim Il-sung (1922-1994) yang dijuluki Bapak Bangsa Republik Demokratik Rakyat Korea, istri pertama Kim Il-sung yakni Kim Jong-suk (1918-1949), putra keduanya sekaligus mantan pemimpin Korea Utara yakni Kim Jong-il (1941-2011), dan terakhir adalah putra dari Kim Jong-il yakni Kim Jong-un.
Dalam penjelasannya, Madden menyebut bahwa hubungan keluarga Kim tergolong rumit karena penuh dengan ambisi pribadi dan kepentingan politik negara. Bahkan ia menilai, eksekusi mati paman dari Kim Jong-un dan pembunuhan saudara tiri pemberontak, Kim Jong-nam, hanya fenomena gunung es dalam perselisihan keluarga Kim.
Berikut ini sekilas ulasan tokoh sentral di keluarga Kim.
1. Pemimpin Tertinggi Korea Utara saat ini, Kim Jong-un (33 tahun).
Perawakan Kim Jong-un memang sepintas mirip dengan kakeknya yang menjadi Bapak Bangsa. Ia disebut memiliki beberapa kepribadian yang mirip dengan ayahnya. Kim Jong-un juga dianggap sebagai anak kesayangan dari para jenderal senior yang ikut mendidiknya sejak kecil. Namun berbeda dengan ayahnya yang terbilang lebih introvert, Kim Jong-un justru memiliki sifat ekstrovert dan tak segan menjalin komunikasi dengan rakyatnya.
Tampaknya watak yang terbuka ini menurun dari sosok ibunya. Namun kepribadian Jong-un yang terkesan 'bersahabat' ini menjadikannya senjata untuk menggali informasi. Sehingga, kejadian eksekusi paman dan pembunuhan Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia bukan hal yang aneh lagi. Watak Kim Jong-un menyimpan sesuatu yang tak terduga.
2. Putri favorit dari Kim Jong-il, yakni Kim Sul-song (42 tahun)
Dari lima istri secara hukum yang dinikahi oleh Kim Jong-il, hanya satu istri yang diakui sah oleh ayahnya. Dia adalah Kim Yong-suk, yang dari pernikahannya dengan Jong-il kemudian menghasilkan dua orang anak. Salah satunya adalah Kim Sul-song yang menjadi putri favorit Jong-il.
Sul-song dikenal memiliki intelektualitas tinggi dan berkampuan polyglot yang mampu berkomunikasi dalam sejumlah bahasa di dunia. Ia dikenal bekerja untuk ayahnya sebagai pengatur agenda pribadi, pengatur jadwal perjalanan, sekaligus pengatur keamanan. Jong-il bahkan bangga mengirim putrinya ini menjadi duta besar Korea Utara di negara lain.
Sejak tahun 2000-an, Sul-song bergerak dalam kekuatan tersembunyi. Meski begitu, ia tetap memiliki peranan kuat dalam politik negara dan menjalankan sejumlah perusahaan besar di Korea Utara. Kondisi hubungan pribadi Sul-song dan Jong-un sebetulnya tidak diketahui pasti. Namun, diyakini bahwa Sul-song memiliki peranan penting dalam rezim. Intinya, bila terjadi sesuatau pada Jong-un, maka dialah yang memiliki kesempatan terbesar menggantikan posisi sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara.
3. Kim Yo-jong (29 tahun), Si Bungsu
Ia adalah anak bungsu Kim Jong-il. Yo-jong juga menjadi salah satu pembantu terdekat Jong-un saat ini. Seperti halnya dengan Sul-song, Yo-jong sejak awal sudah menyatakan minatnya untuk terjun di dunia politik Korea Utara. Posisi resmi Yo-jong saat ini adalah Wakil Direktur Media Pemerintah dan Urusan Budaya. Yo-jong juga berperan dalam mengatur jadwal kakaknya sekaligus menjadi pengawalnya.
4. Kim Jong-nam (45 tahun), tewas di Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017
Jong-nam adalah anak tertua dari Jong-il, hasil hubungannya dengan aktris kelahiran Korea Selatan Song Hye-rim. Jong-nam tumbuh dalam lingkungan intelektual ibunya secara rahasia, sementara ayahnya terus membangun basis kekuasaan. Jong-nam terbiasa hidup di luar Korea Utara dan selama 10 tahun menghabiskan waktunya untuk sekolah di Swiss dan Rusia. Sekembalinya ke Korea Utara, Jong-nam tidak diterima dalam lingkungan pemerintah dan tertahan di luar dinding rezim Kim.
Jong-nam juga mulai menunjukkan keraguannya mengenai sistem politik di Korea Utara. Meskipun pada akhirnya, ia sempat membantu rezim politik Korea Utara dalam tubuh Kepolisian dan Teknologi Informasi. Ayahnya, Jong-il juga menganggap bahwa Jong-nam lebih berguna bila menjalankan bisnis keluarga dari luar negeri. Jong-il bahkan mengutus Jong-nam menjalankan beberapa tugas sensitif kenegaraan. Dalam wasiatnya, sebetulnya Jong-il sempat menginstruksikan agar Jong-un tidak mengeksekusi Jong-nam.
5. Saudara lainnya, Kim Jong-chol (35 tahun)
Kim Jong-chol merupakan anak sulung dari pernikaha Jong-il dengan istri keempatnya Ko Yong-hui. Namun Jong-chol tidak memiliki minat untuk terjun dalam dunia politik. Seleras musik Jong-chol sama dengan ayahnya dan ia menikmati anime. Sebagai pencinta dunia tulis-menulis, ia bertanggung jawab atas publikasi rezim pemerintahan Korea Utara.
6. Kim Kyong-hui (70 tahun), Putri Sulung Il-sung
Kim Kyong-hui merupakan sosok perempuan terkuat di Korea Utara. Madame Kim, panggilannya, adalah putri Kim Il-sung dari pernikahan pertamanya. Kyong-hui merupakan adik bungsu dari Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un. Ia menikah dengan Jang Song-thaek, sosok terkuat kedua di Korea Utara saat Kim Jong-il masih hidup. Namun ia tewas dieksekusi oleh Kim Jong-un pada 2013 lalu. Ia juga memiliki hubungan dengan Kim Jong-nam yang juga tewas di Malaysia.
7. Kim Yong Ju (95 tahun), adik bungsu Kim Il-sung
Selama bertahun-tahun selama tahun 1960 dan 1970-an ia memimpin Organisasi Bimbingan Departemen di mana ia mengawasi pekerjaan keponakannya, Jong-il. Ia juga merupakan salah satu wakil presiden kehormatan Korea Utara.
8. Kim Pyong-il (62 tahun)
Selama tahun 1970-an, Jong-il terlibat dalam perebutan kekuasaan yang sah untuk menjadi penerus keturunan ayahnya. Ayahnya memiliki istri kedua dengan tiga anak. Anak tertua, Pyong-il, belajar di akademi militer, memiliki popularitas lebih besar dibanding saudaranya. Apalagi, ibunya yakni Kim Sung-ae merupakan ibu negara yang memang sengaja memasukkan Pyong-il dalam pemerintahan. Namun rencana ini tidka berjalan. Jong-il memperoleh dukungan untuk menggantikan ayahnya.
Pyong-il kemudian diasingkan di luar Korea Utara sejak 1980-an. Saat ini, ia masih menjabat sebagai Duta Besar Korea Utara untuk Republika Ceko.