REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang akan melakukan penanggulan sementara di Kali Angke dalam rangka mengatasi banjir di wilayah Petir dan sekitarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang, Nana Trisyana mengatakan jika nantinya akan dilakukan penanggulan sementara kurang lebih empat kilometer di Kali Angke. Hal ini sebagai upaya Pemkot Tangerang dalam mengatasi banjir di wilayah tersebut. Sebelum nantinya akan ditanggul secara permanen oleh pemerintah. Hanya saja saat ini masih proses pembebasan lahan.
"Untuk kepentingan masyarakat dalam terhindari dari banjir, maka akan dilakukan proses penanggulan sementara. Sebab kaitan penanggulan Kali Angke masih terkendal lahan warga yang tak ingin dibebaskan," ujarnya di Tangerang, Sabtu (25/2).
Wali Kota Arief R Wismansyah meminta kepada warga masyarakat Kota Tangerang untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan melalui pembangunan biopori maupun bioretensi guna meminimalisir dampak banjir sebagai akibat dari meningkatnya curah hujan yang tinggi.
"Kita juga berharap masyarakat bisa berpartisipasi bikin biopori bikin bioporetensi, terus jangan buang sampah disaluran air. Curah hujannya tinggi kalau salurannya banyak sampah jadinya mampet kan," ujarnya.
Menanggapi keluhan warga yang berada di Kebun Besar, Wali Kota menjelaskan jika drainase di wilayah tersebut sudah dibangun sejak tahun 2016 dengan lebar berkisar antara 1-2 meter. "Drainasenya kan sudah dibikin tahun kemarin sekarang persoalannya kan di crossing. Dan kemarin RW-nya sendiri juga mengakui baru ngusulin di Musrembang tahun ini artinya baru masuk. Meski demikian inikan kita sama-sama nyari solusi banjir makanya tahun ini kita usahakan untuk segera dibangun saluran yang melintas di jalan nasional tersebut," terangnya.
Wali Kota juga menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Kota Tangerang yang masih terkena dampak banjir, meskipun saat ini frekuensi waktu genangannya lebih singkat.