Sabtu 25 Feb 2017 16:42 WIB

Terlibat Jaringan Narkoba, Sekretaris Dirjen PAS: Jangan Sebut Oknum, Tapi Pengkhianat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah petugas gabungan melakukan persiapan razia narkoba, di Lapas Narkotika, Nusakambangan, Jateng, Kamis (2/2).
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas gabungan melakukan persiapan razia narkoba, di Lapas Narkotika, Nusakambangan, Jateng, Kamis (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tidak akan menolerir petugas pemasyarakatan yang kedapatan membantu atau terlibat jaringan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas). Hal ini sebagai bentuk implementasi dan komitmen serius Ditjen PAS bersama Pemerintah perang terhadap narkoba.

"Kita terapkan zero toleran terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan petugas pemasyarakatan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami dalam keterangan pers di Gedung Ditjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2).

Menurut Sri, hal itu juga telah dibuktikan Ditjen PAS dengan menindak tegas jajaran petugas pemasyarakatan yang kedapatan melanggar. Tercatat pada tahun 2015, telah ada 200 pegawai yang dijatuhi hukuman beragam, mulai dari sanksi ringan, sedang, berat hingga pemecatan. Kemudian pada 2016 ada 30 petugas dikenai hukuman disiplin yang sama.

Sedangkan dua bulan tahun di 2017, ada tujuh petugas yang sedang dalam proses pemberian hukuman. "Di depok dua orang itu yang sedang menjalani, Cikarang dua, satu Medan, satu Sidoarjo, satu ada Jambi tapi sudah meninggal, jadi enam yah," kata Sri.

Karena itu pula, ia menolak jika dikatakan jajaran pemasyarakatan tidak serius dalam mencegah narkoba di dalam lapas. Pasalnya, oknum yang ditangkap hanya segelintir dari petugas jajaran pemasyarakatan yang komitmen memerangi narkoba.

Sementara, petugas yang telah berjibaku mencegah peredaran narkoba di tengah segala keterbatasan juga banyak. "Kita jangan sebut oknum, itu terlalu bagus, tapi pengkhianat karena gara-gara mereka, 29 ribu pegawai lainnya rusak," katanya.

Menurutnya, para petugas yang berjibaku tersebut jarang tereksposes oleh media, padahal kontribusi dan jasanya luar biasa kepada Lapas. Ia menyebutkan, dalam dua bulan terakhir saja sejumlah petugas lapas di berbagai daerah di antaranya Binjai yang berhasil menggagalkan satu paket ganja, dua paket sabu, dan kemudian satu paket ganja lainnya yang dilemparkan dari luas lapas.

Tak hanya di Binjai, di Semarang juga petugas berhasil mendapatkan enam paket sabu yang didapat dari seorang warga binaan Lapas melalui bungkus rokok. Kemudian di Jambi, petugas berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu oleh pengunjung wanita pada Februari awal lalu.

"Ini makanya selain oknum perusak tadi, ada petugas-petugas yang telah berupaya mencegah narkoba di lapas, di saat beban pengawasan yang cukup banyak, tapi tidak diimbangi dengan SDM yang cukup," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement