REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daftar nama yang lolos seleksi tahap II calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) baru saja diumumkan. Hasilnya, terdapat 35 nama, tetapi Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad justru tak masuk dalam daftar tersebut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan kini sulit memprediksi siapa yang akan menjadi Ketua DK OJK periode 2017-2022. "Namun dugaan saya yang paham pengawasan terhadap perbankan akan menjadi ketua," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad, (26/2).
Menurutnya, dari 35 nama itu kebanyakan merupakan nama baru. Bahkan calon pejawat hanya tiga yang berhasil lolos yaitu Nurhaida, Edy Setiadi, dan Mulya Siregar. Ia melanjutkan, dengan banyaknya nama baru akan ada dua peluang. Pertama, transisi berlanjut sesuai harapan atau kedua, transisi akan mundur lagi.
"Karena sebetulnya, transisi dari BI (Bank Indonesia) ke OJK sebagai pengawas bank belum selesai, tapi kemudian terpilih orang-orang baru ini apakah bisa selesaikan persoalan lebih baik. Kuncinya ada di koordinasi," kata Eko.
Ia berharap dengan adanya para calon Ketua DK OJK baru kolektivitas bisa dibangun. Meski begitu, dirinya khawatir tidak bisa sinergis, sebab sebelumnya pun masih agak sulit bersinergi.
"Saya juga nggak menduga hasilnya, ke depan mungkin orang baru penting tapi jangan sampai ruh koordinasi dengan BI jadi hilang hanya karena orang baru," tuturnya.
Ia menambahkan, Ketua DK OJK sebelumnya Muliaman, latar belakangnya dari BI di bidang pengawasan, sehingga tak ada kesulitan besar saat menjabat sebagai Ketua DK OJK. Transisi pengawasan industri keuangan pun dinilai berjalan mulus walau gejolak penolakan politiknya luar biasa.
Baginya, DK OJK memang harus orang-orang bersih, tetapi tetap harus kuat. Hal ini karena, OJK merupakan lembaga yang unik. "Saya masih berharap Ketua DK OJK adalah orang paham moneter dan perbankan. Bagaimana pun background dari figur ketua penting, agar goncangannya tidak terlalu kencang," ujarnya.
Sementara itu, Manager Advokasi FITRA Apung Widadi mengaku mengapresiasi kerja Pansel OJK yang telah serius mendengar dan mempertimbangkan masukan publik demi menjaring calon DK OJK berintegritas. "Upaya tersebut tercermin dengan kandasnya calon DK OJK yang berkategori jobseeker atau bahkan politikus," ujarnya, di akhir pekan. Ia berharap seleksi ke depan berjalan baik.
Baca juga: Jadi Pejawat Calon DK OJK, Edy Setiadi: Banyak Kandidat Kompeten