REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER – Mantan pelatih Leicester City, Martin O'Neill, membantah rumor dirinya akan kembali ke klub dan menggantikan posisi Claudio Ranieri. O'Neill juga mempertanyakan sikap dari skuat pemain the Foxes.
O'Neill melatih Leicester ke papan atas pada 1996. Bersama the Foxes, ia telah dua kali memenangkan Piala Liga selama lima musim ia melatih di Leicester. "Leicester CIty memenangi Liga Primer musim lalu dengan cukup banyak poin. Ini merupakan prestasi yang fenomenal, itu tidak lagi dilakukann dalam sejarah Liga Primer dan para pemain mengambil kredit untuk itu dan Ranieri terjatuh ke belakang," kata O'Neill, dilansir dari FourFourTwo, Ahad (26/2).
Ranieri dipecat oleh Leicester pada Jumat (24/2) lalu, kurang dari 10 bulan sejak memimpin klub meraih gelar Liga Primer Inggris. Sementara itu, sejumlah laporan muncul bahwa para pemain senior telah mendorong tuntutan untuk memecat pelatih asal Italia tersebut.
Namun demikian, kiper Leicester, Kasper Schmeichel membantah pertemuan untuk merundingkan pemecatan itu telah berlangsung. Sedangkan striker Jamie Vardy menggambarkan rumor itu sebagai tuduhan yang sangat menyakitkan.
O'Neill mengatakan skuat harus menyelesaikan segala permasalahan di ruang ganti dan menunjukkan bahwa mereka memiliki sedikit semangat juang. Pelatih berusia 64 tahun itu mengatakan baru dua bulan lalu ia memilih Ranieri sebagai pelatih terbaik FIFA. Karena itu, menurutnya, Ranieri memiliki hak untuk menjaga the Foxes.
O'Neill menilai ada tekanan bahwa tim harus memenangi pertandingan. Ia menyadari betapa pentingnya Liga Primer secara finansial. Namun, kata dia, Leicester bukan satu-satunya tim yang mengalami kekalahan.
Ia lantas mempertanyakan langkah para pemain yang pergi menemui pemilik klub untuk membahas ihwal klub. "Mengapa pemain harus pergi ke pemilik, bahkan di hari dan usia ini? Jika ada sesuatu tidak berjalan dengan baik, anda mengatasinya di ruang ganti," lanjutnya.
O'Neill juga membantah akan kembali ke stadion King Power dan menegaskan komitmennya untuk perannya sebagai pelatih timnas Irlandia. Menurutnya, akan muncul masalah jika ia mencoba untuk melakukan dua pekerjaan bersamaan dan saat yang sama tidak mendapatkan hasil yang baik. "Saya tidak akan pergi. Saya menikmati pekerjaan di sini saat ini, pertandingan besar melawan Wales dan beberapa laga sulit akan dihadapi," tambahnya.