REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung mengungkapkan akan membubarkan koperasi yang tidak aktif dengan jumlahnya yang mencapai sekitar 400. Sementara total jumlah koperasi yang ada mencapai 1.700 dengan sekitar 900 yang aktif dan sisanya mati suri.
"Sekarang kami akan melakukan inventarisasi enam bulan ke depan, kurang lebih 400 koperasi yang akan dibubarkan terlebih dahulu," ujarnya kepada wartawan, Ahad (26/2).
Menurutnya, kebanyakan koperasi yang akan dibubarkan dikatagorikan tidak sehat. Sebab setelah berdiri, kegiatan usahanya tak berumur panjang. Bahkan terdapat koperasi yang digunakan hanya untuk menampung dana stimulan pemerintah.
Ia menuturkan, koperasi yang sehat bisa dilihat dari penyelenggaraan Rapat Akhir Tahun (RAT) yang diselenggarakan setiap tahunnya. Apakah berjalan atau tidak dan biasanya Pemerintah Kabupaten diundang sehingga bisa mengetahui koperasi berjalan atau tidak.
"Di Kabupaten Bandung yang aktif melakukan RAT yah sekitar 250 an koperasi saja," ungkapnya.
Hermawan mengatakan dengan perwakilan pemerintah menghadiri RAT ini juga sekaligus sebagai ajang pembinaan. Pembinaan harus terus dilakukan agar keberadaan koperasi tersebut berjalan dengan baik, serta berkembang dan mampu mensejahterakan anggotanya.
Selain itu, dirinya menambahkan pengajuan perizinan koperasi kami tidak begitu saja diterima sebab harus memperhatikan unsur Kehati-hatian. Agar usai berdiri jangan sampai malah tidak berjalan.
Menurutnya,setelah enam bulan dilakukan konfirmasi dan klarifikasi mengenai keadaan ribuan koperasi ini, nantinya yang sudah tidak aktif akan dibubarkan. Sedangkan yang masih berjalan dengan baik akan terus dibina.