Senin 27 Feb 2017 00:22 WIB

Pangdam Pattimura Paparkan "Emas Maluku" di Tanwir Muhammadiyah

Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo
Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo memaparkan program "Emas Maluku" pada kegiatan seminar Tanwir Muhammadiyah Tingkat Nasional, bertempat di Islamic Center di Kawasan Waihaong, Kota Ambon, Maluku, Ahad (26/3).

Dalam kegiatan tersebut, Pangdam menyampaikan materi tentang Kedaulatan Maritim dan Kesejahteraan Rakyat di Negara Kepulauan. Materi itu menyangkut program yang dicanangkan oleh Kodam XVI/Pattimura sejak Agustus 2015, yaitu Emas Biru, Emas Hijau dan Emas Putih guna mewujudkan masyarakat Maluku yang sejahtera.

Emas Biru merujuk pada kekayaan laut, emas hijau menyangkut kekayaan daratan dan tumbuhan, sedangkan emas putih dimaksudkan sebagai perdamaian. Emas Hijau adalah program penanaman dan penghijauan dengan tanaman-tanaman produktif.

Program Emas Biru dimaksudkan sebagai istilah budidaya perikanan di Maluku dan Maluku Utara, termasuk Ambon, karena kekayaan dan sumber daya laut yang kaya di wilayah Maluku kurang dimanfaatkan dari sisi budidaya.

Menurut Pangdam, program-program tersebut bukan semata melatih masyarakat dan pemuda untuk mengerti usaha budidaya tanaman dan perikanan, tetapi juga adanya upaya untuk mempersatukan tali silaturahmi antarbeberapa desa yang sering berkonflik, seperti desa Morella dengan Mamala serta Negeri Lima dengan Zeith, Iha dan Luhu yang saat ini sudah berdamai.

"Manakala dua program utama ini berjalan dengan baik, maka akan tercipta perdamaian, kerukukan dan kesejahteraan atau yang kita sebut dengan istilah Emas Putih," katanya.

Pangdam menyatakan Kodam XVI/Pattimura juga menyerukan perdamaian dengan slogan Hindari 4M (mabok, melotot, marah, memukul) dan Lakukan 4S (senyum, sapa, salaman, silaturahmi).

Seruan perdamaian itu upaya dalam meredam konflik yang masih terjadi dan sekaligus mewujudkan keamanan dan ketertiban di Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Tanwir Muhammadiyah Tingkat Nasional Tahun 2017 yang berlangsung tanggal 24-26 Februari dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain musyawarah, acara diisi seminar-seminar terkait arah pendidkan nasional, pertumbuhan ekonomi syariah, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kelautan Indonesia.

Kegiatan juga diwarnai peresmian Klinik Apung Said Tuhuleley untuk melayani masyarakat daerah pesisir, pencanangan pembangunan Universitas Muhammadiyah Maluku dan pembangunan rumah sakit di Desa Wakal, Maluku Tengah, pameran dan kegiatan sosial lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement