Senin 27 Feb 2017 09:02 WIB

Terjadi 3.500 Serangan Terhadap Pengungsi di Jerman Tahun Lalu

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran sayap kanan Jerman menentang imigran, Sabtu, 9 Januari 2016.
Foto: AP Photo/Oliver Berg/dpa via AP
Demonstran sayap kanan Jerman menentang imigran, Sabtu, 9 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Lebih dari 2.500 pengungsi di Jerman diserang tahun lalu. Serangan terhadap pengungsi ini membuat takut para migran yang melarikan diri akibat perang atau menghindari penyiksaan.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, Jerman merekam terjadi lebih dari 3.500 serangan terhadap para pengungsi, migran, dan tempat pengungsian mereka tahun lalu. Ini menunjukkan terjadinya kekerasan anti migran sebanyak 10 kali sehari. Serangan itu menyebabkan 560 orang terluka termasuk 43 anak-anak.

"Orang yang melarikan diri dari tanah airnya dan mencari perlindungan di Jerman  memiliki hak untuk mendapatkan tempat pengungsian yang aman," kata Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir Aljazirah, Senin, (27/2).

Dalam sebuah kasus, seorang Jerman neo-Nazi dihukum delapan tahun penjara di Februari karena membakar tempat olahraga bagi para pengungsi. Kejahatan pembakaran tersebut menimbulkan kerugian hingga 3,7 juta dolar AS.

Tahun lalu terdapat sekumpulan orang yang senang dan tepuk tangan saat sebuah tempat penampungan para pencari suaka terbakar.

Anggota parlemen dari  Partai Sosialis Die Linke, Ulla Jelpke menyalahkan kekerasan anti migran terjadi karena adanya dukungan dari partai sayap kanan. Ia juga meminta agar pemerintah melakukan tindakan yang lebih keras.

"Kami melihat hampir 10 aksi kriminal per hari.  Apakah orang-orang harus mati dulu sebelum kekerasan yang disebabkan oleh sayap kanan dipertimbangkan sebagai masalah keamanan pusat dan jadi agenda kebijakan nasional,"  kata Jelpke.

Terdapat 988 serangan termasuk pembakaran terhadap tempat pengungsian dan pencari suaka tahun lalu. Pada 2014 hanya terdapat 199 serangan.

Keputusan Kanselir Angela Merkel untuk menyambut datangnya pengungsi membuat Jerman terpecah.  Jumlah pengungsi yang datang ke Jerman turun drastis pada  2016 hanya jadi 280 ribu. Ini terjadi karena adanya penutupan perbatasan di Balkan dan adanya kesepakatan antara Turki dan Uni Eropa untuk membendung aliran pengungsi.

Baca juga,  Angelina Jolie Desak Kebijakan Pembatasan Imigran Ditinjau Ulang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement