REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Laut selatan Jawa kembali menelan korban. Dua orang mahasiswa asal Kabupaten Purworejo yang sedang bermain air di pantai Petikusan Desa Mirit Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen, Ahad (27/3), hanyut terbawa derasnya gelombang laut.
Kedua korban terdiri dari Asngadi (20), warga Desa Bruno Kabupaten Purworejo yang menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo, dan Irawan (22), warga Desa Bagelen Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo yang juga masih berstatus sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
Koordinator SAR Basarnas Cilacap Mulwahyono menyebutkan, hingga kini pihaknya bersama bersama seluruh potensi SAR Kebumen masih melakukan pencarian terhadap korban. ''Hingga kini, kami masih belum berhasil menemukan korban,'' jelasnya, Senin (27/2).
Dia mengaku mendapat laporan adanya kejadian dua mahasiswa yang hanyut tersebut, pada Ahad (26/2) sekitar pukul 16.00. Sementara kejadian hanyutnya korban, dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.00. ''Begitu mendapat laporan, kami langsung mengirim satu tim berjumlah 7 personil ke lokasi kejadian untuk bersama-sama tim SAR setempat melakukan pencarian korban,'' jelasnya.
Berdasarkan informasi, musibah yang dialami dua mahasiswa tersebit bermula saat kedua korban bersama tiga orang rekannya mengisi kegiatan minggu dengan rekreasi di Pantai Petikusan. Ketiga rekan korban tersebut terdiri dari Purwanto (21) warga Desa Mangunranan Kecamatan Mirit, Mochammad Fauzan (22) warga Desa Kroyo Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo dan Fadilah budi utomo (21) warga Desa Geblug Kecamatan Buayan KAbupaten Kebumen.
Kelima orang yang tiba di pantai Petikusan sekitar pukul 11.00, kemudian mandi bersama di pantai. Namun dua orang korban yang kemudian hanyut tersebut, kemungkinan berenang agak jauh dari garis pantai. ''Pada saat itulah, ada ombak besar yang kemudian menghampiri kemudian menyeret kelima orang tersebut,'' jelasnya.
Menghadapi ombak besar yang tiba-tiba datang, ketiga orang rekan korban yang tidak terlalu jauh dari garis pantai, berhasil kembali menepi. Namun dua orang korban lainnya, ternyata hilang terseret gelombang.
Mulwahyono mengatakan, tim dari Basarnas Cilacap saat ini masih melakukan pencarian terhadap kedua korban. Pencarian juga melibatkan potensi SAR setempat, antara lain dari Koramil Mirit, Polsek Mirit, SAR Elang Perkasa, BPBD, SAR Tunas Muda, Komunitas Trabas, dan Radio Antar-Penduduk Indonesia, dan masyarakat sekitar. ''Pencarian kita bagi dalam dua tim. Satu tim melakukan pencarian di perairan sekitar pantai. Sedangka tim lainnya, melakukan pencarian dengan menyusuri pantai di sekitar lokasi kejadian,'' jelasnya.