Senin 27 Feb 2017 17:28 WIB

Kemenkeu Sebut Kedatangan Raja Salman untuk Jualan Sukuk ke Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Arab Saudi akan menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS
Arab Saudi akan menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menilai kunjungan kenegaraan penguasa Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 mendatang tak akan berdampak banyak terhadap surat utang (obligasi) internasional. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kedatangan Raja Salman tersebut tidak akan menaikkan penjualan obligasi global, terutama sukuk (obligasi syariah) global.

Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan menyebutkan, kondisi negara-negara Timur Tengah yang sedang berjuang melakukan diversifikasi bisnis membuat mereka justru ikut menawarkan obligasinya.

Merosotnya harga minyak dunia sejak dua tahun belakangan membuat negara-negara Timur Tengah berupaya terlepas dari ketergantungannya dari minyak bumi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan 5 persen saham Saudi Aramco dan kerja sama bisnis yang akan dijalin dalam tur Asia ke Indonesia, Malaysia, Cina, dan Jepang.

"Ya kita harus realistis saja (porsi global bond Saudi akan berkurang)," ujar Scenaider, Senin (27/2).