REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan di perairan sepanjang pesisir timur Sumatera. Kali ini BC Aceh menggagalkan penyelundupan belasan ton bawang dan barang tanpa izin lainnya.
Penggagalan penyelundupan dilakukan pada (22/2) lalu di perairan Aceh Tamiang. Patroli Laut Bea Cukai Aceh dengan kapal patroli BC 20002, menggagalkan upaya penyelundupan 15 ton bawang merah ilegal, 40 ekor ayam, 10 karung pakaian bekas, dan 150 keranjang plastik, yang dibawa oleh KM Jasa Ayah GT.18 berbendera Indonesia.
Penggagalan diawali saat Kapal BC 20002 mendeteksi keberadaan KM Jasa Ayah GT.18 yang diduga membawa barang impor ilegal di perairan Aceh Tamiang. Petugas berusaha menghentikan kapal tersebut. Namun saat hendak dilakukan penangkapan, kapal motor yang dinahkodai L dengan anak buah kapal berinisial SH, H, dan H mencoba melarikan diri tanpa mengindahkan peringatan petugas.
Setelah dilakukan pengejaran, petugas berhasil melumpuhkan kapal motor dan dibawa ke Belawan untuk pemeriksaan.
Berdasar pemeriksaan awal, diketahui KM Jasa Ayah mengangkut barang-barang tersebut dari Thailand dengan tujuan Aceh Tamiang tanpa dilengkapi dengan dokumen Kepabeanan yang sah.
Atas hal ini, tersangka diduga melakukan tindak pidana penyelundupan impor dengan melanggar Pasal 102 huruf a Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan.
Komandan Patroli Kapal BC 2002, Tengku Heri Junaedi menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan lebih lanjut.
"Barang bukti berupa kapal nelayan, bawang merah ilegal, serta barang lainnya, disita oleh penyidik Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh. Sedangkan untuk 40 ekor ayam telah diserahkan kepada Balai Karantina Hewan di Belawan," kata dia dalam keterangan tertulis.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Rusman Hadi menambahkan bahwa kesiapsiagaan Patroli Laut Bea Cukai sangat dibutuhkan untuk mengawasi perairan Aceh serta menindak beragam aksi penyelundupan yang melalui pesisir timur Sumatera.