REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengumumkan kesepakatan mereka soal perjanjian perdagangan bebas tahun ini. Selain menegaskan komitmen perdagangan bebas, pertemuan di Sydney itu membicarakan kerja sama angkatan laut yang mendesak negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, yang bersaing dengan klaim teritorial, untuk mematuhi hukum internasional.
Jokowi mengatakan, masalah pertama bagi Indonesia adalah penghapusan semua hambatan Australia untuk mengimpor minyak sawit Indonesia dan kertas. Namun, bahkan sebelum kesepakatan tersebut selesai, Turnbull mengungkapkan bahwa Indonesia telah sepakat untuk mengurangi tarif pada impor gula Australia. Selain itu juga mengurangi pembatasan pada impor sapi Australia.
Sebagai imbalan, Australia akan menghapus semua tarif dari pestisida dan herbisida Indonesia," kata Turnbull, dikutip dari Morning Star Online, Senin (27/2).
Kedua pemimpin negara tersebut juga memperkuat dengan melakukan penandatanganan kesepakatan maritim yang mencakup penguatan keamanan maritim dan perlindungan perbatasan. Serta memerangi kejahatan dan meningkatkan efisiensi pengiriman.