Senin 27 Feb 2017 22:46 WIB

Cegah Kenaikan Harga Berkelanjutan, Maluku Utara Gandeng PKK Lakukan Gertam Cabai

Gerakan tanam (Gertam) cabai di Sofifi, Maluku Utara, Ahad (26/2/2017) dihadiri oleh Ketua TP PKK Malut, Kepala BPTP Balitbangtan Malut, Kapuslitbanghorti, Kadis Pertanian, Kadis Pangan, Kepala BI, Persit KCK Tidore, Kepala Balai Karantina Pertanian, dan Camat Oba Utara.
Foto: Dok BPTP Malut
Gerakan tanam (Gertam) cabai di Sofifi, Maluku Utara, Ahad (26/2/2017) dihadiri oleh Ketua TP PKK Malut, Kepala BPTP Balitbangtan Malut, Kapuslitbanghorti, Kadis Pertanian, Kadis Pangan, Kepala BI, Persit KCK Tidore, Kepala Balai Karantina Pertanian, dan Camat Oba Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,SOFIFI –  Lonjakan harga cabai yang luar biasa perlu  dicarikan solusinya. Berbagai upaya telah dilakukan. Secara nasional, Kementan telah menggandeng PKK luncurkan Gerakan Tanam (Gertam ) Cabai di seluruh pelosok Indonesia, tak terkecuali di Maluku Utara.

Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)  Balitbangtan Maluku Utara  Dr Bram Brahmantiyo, solusi mengurangi kenaikan harga cabai secara berkelanjutan hanya satu yaitu setiap rumah tangga harus mau membantu bertanam cabai.

Terkait hal tersebut, kata Bram, BPTP Balitbangtan Maluku Utara akan menyediakan 75 ribu bibit cabai gratis yang diproduksi secara bertahap serta pendampingan teknologi budidayanya. “Jika seluruh 300 ribu kepala keluarga (KK)  di Malut mau bertanam cabai, maka persoalan kenaikan harga cabai di Malut bisa teratasi,”  ujar Bram Brahmantiyo dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (27/2/2017).

Bram menambahkan,  Gertam Cabai ini dilakukan bersama sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Utara di Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kabupaten Tidore Kepulauan, Maluku Utara,  Ahad (26/2/2017). Pada saat itu juga diresmikan Sofifi – yang merupakan ibukota Provinsi Malut -- sebagai kelurahan binaan “HATINYA” (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) PKK oleh Ketua PKK Provinsi Maluku Utara  Hj Faoniah H Djauhar Kasuba.

Dalam kesempatan tersebut Faoniah  mengemukakan, PKK yang merupakan mitra pemerintah akan bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan dengan Gertam Cabai. “Kader-kader PKK diminta untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbagai jenis tanaman seperti cabai  dan tanaman sayuran lainnya. Dengan penanaman aneka sayur di halaman rumah,  selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga dapat menambah pendapatan rumah tangga,” papar Faoniah.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Kementerian Pertanian  Dr Hardiyanto yang berkesempatan hadir pada acara tersebut, menyampaikan saat ini Kementan selain fokus pada upaya khusus swasembada padi dan jagung, tahun ini juga concern untuk meningkatkan produksi cabai.

“Kementan tidak bisa bekerja sendiri, sehingga Menteri Pertanian menggandeng PKK untuk bersama-sama menanam cabai di pekarangan. Harapannya minimal lima pohon cabai di setiap rumah tangga, maka kebutuhan cabai keluarga bisa terpenuhi,” tutur Hardiyanto.

Hal  senada disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Malut Dwi Tugas Waluyanto. “Cabai merupakan komoditas yang penting sekali untuk kita kembangkan karena dapat menurunkan inflasi, meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Dwi.

Dwi menambahkan, cabai di Maluku Utara merupakan salah satu penyumbang inflasi,  di samping ikan dan bawang merah. Kebutuhan cabei  di Ternate saja per hari dua  ton dan 98 persen  pasokannya dari luar Malut. “Ini berarti  peluang untuk pengembangan cabai terbuka besar.  Gerakan Menanam Cabai ini bisa dimulai dari keluarga, mulai dari ibu-ibunya dan anak-anaknya,” papar Dwi Tugas Waluyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement