REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City memetik kemenangan pada laga perdana seusai pemecatan pelatih Claudio Ranieri. Liverpool menjadi korban kebangkitan the Foxes. Anak-anak asuh Juergen Klopp dibekap 1-3 di Stadion King Power, Selasa (28/2) dini hari WIB.
"Problem bahasa menjadi sedikit lebih sulit ketika Anda kalah. Sulit untuk menemukan kata yang tepat," kata Klopp dikutip dari BBC.
Ia menegaskan Leicester sama sekali tak terlalu agresif pada laga ini. Namun, Klopp menilai justru Liverpool-lah yang tidak tangguh dari sisi fisik.
"Kami tahu bagaimana Leicester akan bermain, kembali ke akar mereka. Kami bisa melakukan lebih baik, tapi kami membiarkan mereka menjadi Leicester tahun lalu. Itu kesalahan kami," kata dia.
Pelatih asal Jerman ini mengaku siap dikritik. Ia merasa ketidakkonsistenan permainan anak-anak asuhnya benar-benar tidak masuk akal.
Hasil laga pekan ke-26 ini membuat Liverpool tertahan di posisi kelima, padahal berpeluang menyodok ke peringkat lima menggeser Manchester City. Tak heran Klopp menyesali ini.
Bagi Leicester, kemenangan ini membuat mereka keluardari zona degradasi. The Foxes mengumpulkan nilai 24 dari 26 laga, hanya terpaut dua angka dari Crystal Palace pada batas ataz zona degradasi.