Selasa 28 Feb 2017 09:59 WIB

Korsel: Empat Pria Korut Terkait Pembunuhan Kim Jong-nam adalah Mata-mata

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Kim Jong Nam, salah satu anak dari mantan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong ill yang wafat tahun lalu
Kim Jong Nam, salah satu anak dari mantan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong ill yang wafat tahun lalu

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) meyakini empat pria Korea Utara (Korut) yang diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam adalah mata-mata. Korban merupakan saudara seayah dari pemimpin Korut Kim Jong-un yang tewas saat berada di terminal keberangkatan Bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia mengatakan ada tujuh orang warga Korut yang terkait dalam peristiwa ini. Salah satu pria dari negara terisolasi itu ditangkap beberapa hari setelah kejadian dan diidentifkasi sebagai Ri Jong Chol.

Menurut intelijen Korsel, empat dari tujuh tersangka bekerja untuk Departeman Keamanan Korut. Dilaporkan bahwa mereka pergi dari lokasi kejadian di Malaysia beberapa saat setelah Kim Jong-nam terkena serangan.

Keempat tersangka disebut kembali ke negaranya dengan menggunakan penerbangan yang 'rumit'. Mereka melakukan perjalanan dengan terlebih dahulu transit di negara selain Cina.

Kemudian dua warga Korut lainnya dilaporkan oleh Pemerintah Malaysia sebagai pejabat senior di Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur. Kemudian, ada seorang karyawan dari maskapai penerbangan Air Koryo.

Hingga saat ini, Pemerintah Malaysia belum menyimpulkan pelaku di balik kematian Kim Jong-nam. Meski demikian, rezim Korut diyakini memiliki kemungkinan paling besar.

Kim Jong-nam tewas akibat terkena racun saraf VX nerve agent. Dari rekaman CCTV bandara, ia yang saat itu berada di tengah keramaian tiba-tiba didekati oleh dua perempuan.

Kedua perempuan itu terlihat mengusapkan atau menyentuh bagian wajah Kim Jong-nam. Sesaat setelahnya, pria berusia 46 tahun tersebut melapor kepada pihak keamanan bandara dan dibawa ke rumah sakit. Namun, ia meninggal dalam perjalanan dan diperkirakan hanya sekitar 15 hingga 20 menit setelah kejadian.

Jumlah dosis pada racun yang diklasifikasikan sebagai salah satu senjata pemusnah massal oleh PBB itu diyakini sangat tinggi. Zat tersebut dipastikan masuk ke tubuh Kim Jong-nam melalui kulit di bagian wajah.

Sementara itu, Pemerintah Korut mengatakan bahwa Malaysia bertanggung jawab atas kematian salah satu warganya. Pihaknya tidak menyebutkan bahwa korban adalah Kim Jong-nam dan meminta agar jenazahnya dapat dibawa pulang ke Korut.

Baca juga,  Sebelum Tewas, Kim Jong-nam Sebut Diserang Semprotan Kimia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement