REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Agenda Raja Salman dan rombongannya saat berada di Bali masih belum diketahui. Namun, Danrem 163/WSA. Kolonel Infantri I Nyoman Cantiasa, mengatakan TNI telah melakukan antisipasi, diantaranya memperketat dan melakukan deteksi pada pintu-pintu masuk ke Bali.
"Yang baru kami ketahui kalau Raja Salman akan beristirahat di Nusa Dua, sehingga kami memfokuskan pengamanan di sana. Termasuk melakukan deteksi di pintu-pintu masuk ke Bali," kata Cantiasa.
Cantiasa mengemukakan hal itu di Makorem 163/WSA, Selasa (28/2). Dia mengatakan, pengamanan Bali dilakukan bukan hanya oleh TNI dan Polri saja. Tetapi sebutnya, juga dengan melibatkan seluruh kekuatan masyarakat di Bali, dan hingga kini kondisi keamanan di Bali masih aman dan terkendali.
"Seluruh personil juga tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Danrem.
Beberapa hal kata Cantiasa, mendapat perhatian khusus menjelang kedatangan Raja Salman. Selain pengawasan di pintu masuk Bali, baik pintu masuk resmi maupun tidak resmi, pengamanan di kawasan Nusa Dua juga sudah ditingkatkan.
"Sesuai Protap, untuk pengamanan tamu setingkat kepala negara, untuk ring satu pengamanannya dilakukan oleh Paspampres," katanya.
Raja Salman yang datang ke Indonesia bersama 1.500 orang anggota rombongannya, akan berlibur ke Bali selama empat hari. Rombongan akan datang pada 4 Maret dan meninggalkan Bali pada 9 Maret 2017.