REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PSMS Medan terus melakukan pematangan persiapan menghadapi kompetisi Divisi Utama, termasuk dalam mencari sponsor. Ketua Harian PSMS Kisharianto mengatakan, pihaknya masih terus menjajaki dua hingga tiga sponsor perusahaan swasta di Sumatera Utara, termasuk perusahaan dari Singapura.
"Kami juga sudah melaksanakan pertemuan di Jakarta. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada kejelasan dari mereka untuk jadi sponsor tim," katanya di Medan, Selasa (28/2).
Diakuinya, permasalahan intern di kepengurusan yang terjadi baru-baru ini dinilai memiliki dampak besar bagi sejumlah sponsor yang akan digandeng.
"Permasalahan yang terjadi sebelumnya ini memang ada dampaknya juga bagi sponsor. Siapa sih sponsor yang mau mengucurkan dana kalau tim itu tidak profesional dan dalam keadaan polemik begini. Tapi, kami tegaskan PSMS tidak ada lagi masalah. Mudah-mudahan mereka bisa memahami itu," katanya.
Kisharianto mengatakan, saat ini PSMS memang sedang butuh suntikan dana besar, terutama untuk membiayai gaji pemain dan pelatih, serta program TC penuh di Stadion Kebun Bunga.
"Kalau bisa kita mau secepatnya dapat sponsor. Karena kita juga perlu suntikan dana secepatnya," katanya.
Sementara ketua bidang kompetisi dan usia dini, Julius Raja mengharapkan tidak ads lagi terjadi polemik di kepengurusan PSMS, karena akan berdampak pada persiapan tim menghadapi kompetisi.
Apalagi, Pembina PSMS yang juga ketua PSSI pusat Letjend Edy Rahmayadi menginginkan agar tim berjuluk Ayam Kinantan itu kembali bisa berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional yakni Liga 1 pada 2018.
"Tentunya kalau pengurus bisa kondusif, sponsor kan mau datang ke PSMS. Tapi, kalau kepengurusannya diganggu, orang kan merasa jadi khawatir," katanya.