REPUBLIKA.CO.ID, BANYUASIN -- Festival anak saleh Indonesia yang ke-10 tingkat kecamatan dalam tema "juara santri jujur arif dan ramah" berlangsung di Betung Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (1/3).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumsel, Syamsul Rizal di Kecamatan Betung, Banyuasin, mengatakan, dengan adanya Festival Anak Saleh Indonesia (Fasi) ini dapat menyampaikan pesan yang baik (Syiar Islam) dan ajang silaturahmi antarpengurus, ustadz, ustadzah serta wali santri.
Dia melanjutkan, selain dari syiar dan silaturahim sebagai bahan evaluasi, Fasi juga dapat menjadi tolak ukur sejauhmana kemampuan para santri.
"Tartil Quran, azan serta iqomah, asyid Islami, cerdas cermat Alquran, mewarnai gambar, peragaan shalat, tilawah, terjemah lafdziyah, tahfidz jus amma, kisah Islami, kaligrafi dan pidato bahasa Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan Fasi ini tingkatannya berjenjang dari kecamatan, kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional.
Melalui Fasi ini diharapkan para santri khususnya di Kecamatan Betung semakin semangat belajar. Sedangkan untuk ustadz dan ustadzah juga bisa menjadi bahan evaluasi agar kedepannya santri dapat berprestasi hingga tingkat nasional.
Selanjutnya, untuk pemerintah daerah agar segera merealisasikan Peraturan Gubernur, dan kegiatan lainnya untuk segera mengikuti Perda Banyuasin Nomor 15 Tahun 2014 tentang Baca Tulis Alquran.
Sementara, salah satu juri Fasi, Muhammad Amir mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan terus meningkatkan kualitas para santri terhadap baca tulis Alquran. "Untuk kedepannya diharapkan acara Fasi terus ditingkatkan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah," katanya.