REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Islam adalah agama yang perkembangannya paling cepat di dunia dan akan menyalip Kristen sebagai yang paling populer selama seabad terakhir. Hal itu merupakan hasil analisis survei agama dari Pew Research Center yang diterbitkan pada Selasa (28/2).
Dilansir dari IB Times, Rabu (1/3), menurut perkiraan Pew pada 2010 lalu, umat Islam memiliki 23 persen dari populasi dunia dengan total pemeluk sekitar 1,6 miliar orang. Angka itu masih memang masih lebih sedikit dibandingkan pemeluk agama Kristen yang mencapai 2,2 miliar orang, dan merupakan 31 persen populasi dunia.
Namun, pada 2050 diperkirakan ada kedekatan jarak jumlah pemeluk dari dua agama untuk pertama kalinya dalam sejarah. Alasannya dari pertumbuhan ini adalah meningkatnya rasio anak-anak Muslim jika dibandingkan kelompok agama lain, dan dengan usia pemeluk agama Islam yang realtif masih muda.
Persentase terbesar umat Islam saat ini ada di kawasan Asia-Pasifik dan uniknya bukan berada di Timur Tengah ataupun Afrika Utara. Indonesia, saat memiliki jumlah Muslim terbesar dari negara manapun tetapi, predikat itu bisa beralih ke India pada 2050. Saat itu, diproyeksikan umat Islam memegang 10 persen penduduk Eropa.
Belakangan, diskusi jumlah Muslim di Eropa telah meningkatkan anti-Islam, yang tampak semakin populer berkat dukunga politisi sayap kanan, dengan menyerukan penghentian imigrasi. Tapi, di Jerman, Kanselir Angel Merkel telah tegas menghadapi kritik itu dengan mengizinkan satu juta migran datang selama dua tahun terakhir.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan, orang Eropa melebih-lebihkan ukuran populasi Muslim di negara mereka. Di Perancis, orang-orang meyakini kabar kalau populasi Muslim membengkak menjadi 31 persen, yang pada kenyataannya ternyata cuma mencapai 7,5 persen saja.
Pola yang sama tampak terjadi di AS, dengan penduduk meyakini Muslim sudah mencapai 17 persen, dan berbanding jauh dengan angka sebenarnya yang kabarnya cuma satu persen. Namun, proyeksi geografis Pew Research Center mencatat, kemungkinan Muslim di AS akan mengalami kenaikan 2,1 persen dari populasi AS pada 2050.