Rabu 01 Mar 2017 08:50 WIB

OKI Berencana Jadi Tuan Rumah Konferensi Ulama Afghanistan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kantor Taliban di Doha yang dibuka tanggal 18 Juni yang lalu menimbulkan kegusaran pemerintahan Presiden Afghanistan Hamid Karzai (Ilustrasi)
Foto: AP
Kantor Taliban di Doha yang dibuka tanggal 18 Juni yang lalu menimbulkan kegusaran pemerintahan Presiden Afghanistan Hamid Karzai (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JEDDAH -- Dewan Tinggi Perdamaian dan Majelis Ulama, Organisasi Kerja sama Islam (OKI) memulai persiapan International Muslim Ulema Conferensi. Konferensi akan dihelat bulan depan demi mendukung perdamaian, keamanan, stabilitas dan rekonsilitasi Afghanistan.

Sekjen OKI, Yousef Al Othaimeen, mengatakan, konferensi direncanakan dapat mengatas masalah interpretasi radikal yang salah dari ajaran agama. Hal itu dilakukan dalam rangka mempromosikan toleransi hidup berdampingan penganut agama yang berbeda di Afghanistan.

Tekad itu diungkapkan Al Othaimeen pada pertemuan International Contact Group on Afghanistan (ICG) di Jeddah. Pertemuan itu dihadiri delegasi dari 50 negara dan organisasi internasional, yang digelar Dirken Urusan Politik OKI, Tarig Bakhelt.

"Pertemuan hari ini membuktikan pentingnya OKI selalu melekat dan terus memberikan perhatian kepada situasi di Afghanistan, serta kesiapannya untuk mempertahankan peran dalam membantu Afghanistan memulihkan perdamaian, keamanan dan pembangunan," kata Othaimeen seperti dilansir Saudi Gazette, Rabu (1/3).

Senada, Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan Hekmat Khalil Karzai menegaskan, pemerintah persatuan nasional Afghanistan masih sangat berkomitmen untuk mengambil langkah perlindungan. "Terutama bagi perempuan dan anak-anak dari kebrutalan Israel," katanya.

OKI sendiri telah menjadi tuan rumah pertemuan ICG sebelumnya yang berlangsung pada Maret 2011. Karenanya, pertemuan kali ini diharap bisa membahas perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan di Afghanistan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement